Benuanta.id – Harga beras yang terus meroket membuat Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim mengajak masyarakat untuk beralih ke pangan lokal. Selain lebih murah dan sehat, pangan lokal juga bisa mengurangi ketergantungan pada beras.
Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina, mengatakan bahwa pihaknya terus menggalakkan program konsumsi pangan lokal. Dia mencontohkan, masyarakat bisa mengganti nasi dengan umbi-umbian atau jagung untuk salah satu waktu makan dalam sehari.
“Jadi tidak melulu bergantung pada beras, misalnya sehari makan tiga kali. Dua kali makan nasi, satu kali makan umbi-umbian dan semacamnya,” ujarnya.
Dina menambahkan, DPTPH Kaltim juga berupaya mengedukasi masyarakat bahwa sumber karbohidrat tidak hanya beras atau terigu. Ada banyak pilihan pangan lokal yang kaya karbohidrat, seperti ubi kayu, sukun, pisang, dan lain-lain.
“Kaltim sesungguhnya mempunyai banyak sumber pangan lokal selain beras. Kami pernah mengadakan Festival Pangan Lokal pada 2023 lalu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hal ini,” tuturnya.
Selain itu, DPTPH Kaltim juga mengkampanyekan gerakan setop boros pangan. Menurut Dina, hal ini penting karena jumlah sampah makanan di Kaltim cukup besar dan berdampak buruk bagi lingkungan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam makan. Apa yang kita ambil di piring, itu harus dihabiskan. Sampah makanan yang membusuk akan melepaskan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan,” tegasnya.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim pada 2023 lalu menunjukkan bahwa sampah makanan merupakan jenis sampah terbanyak di Kaltim, yaitu sebesar 51,11 persen. Disusul oleh sampah plastik 19,5 persen, kertas dan karton 12,37 persen, dan sisanya adalah sampah kayu, ranting, daun, logam, kain, kaca, karet, dan lain-lain.
“Jadi kami harap, masyarakat tidak berbelanja makanan yang berlebihan. Biasanya memang suka yang banyak lapar mata tapi dari diri kita sendiri harus mulai menggerakan setop boros pangan,” pungkasnya.