Benuanta – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat ekspor beragam komoditas senilai 11,6 miliar dolar AS pada Januari-Juli 2024 melalui lima pelabuhan utama, yakni Pelabuhan Samarinda, Balikpapan, Bonthan Bay, Tanjung Bara, dan Pelabuhan Adang Bay.
“Lima pelabuhan yang memberikan andil besar dalam ekspor ini rinciannya adalah pertama dari Pelabuhan Samarinda senilai 3,83 miliar dolar AS,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana, di Samarinda, Minggu (8/9).
Ekspor sebesar ini mengalami penurunan 22,13 persen dibandingkan ekspor dari pelabuhan tersebut pada periode sebelumnya (Januari-Juli 2023) yang senilai 4,92 miliar dolar AS.
Kedua adalah komoditas ekspor kaltim yang dimuat dari Pelabuhan Balikpapan sebesar 3,46 miliar dolar AS, terjadi penurunan 10,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,88 miliar dolar.
Terbanyak ketiga dari Pelabuhan Tanjung Bara di Kabupaten Kutai Timur senilai 2,4 miliar dolar, mengalami penurunan 9,11 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 2,64 miliar dolar.
Keempat adalah ekspor kaltim yang dimuat melalui Pelabuhan Bonthan Bay di Sulawesi sebesar 1,09 miliar dolar, terjadi kenaikan signifikan hingga mencapai 496,73 persen dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 183,76 juta dolar.
“Kelima adalah komoditas yang dimuat melalui Pelabuhan Adang Bay di Kabupaten Penajam Paser Utara senilai 807,82 juta dolar, terjadi penurunan 28,72 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 1,13 miliar dolar AS,” ucap Yusniar.
Selain lima pelabuhan tersebut, masih ada beberapa pelabuhan yang berkontribusi dalam muat barang ekspor, sehingga total ekspor dari semua pelabuhan mencapai 14,18 miliar dolar, turun 14,92 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 16,66 miliar dolar.
“Komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kaltim di periode Januari-Juli 2024, dengan peranan sebesar 73,44 persen, diikuti hasil industri dengan peranan 16,61 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan peranan 9,78 persen,” katanya.