Tiongkok Lirik Kaltim, Bidik Investasi Pabrik Kelapa Sawit dan Baterai Litium

Redaksi

WhatsApp Image 2024 02 06 at 18.46.40
WhatsApp Image 2024 02 06 at 18.46.40

Benuanta.id – Tiongkok menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam berbagai sektor, termasuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) dan pabrik baterai litium.

Kepala Bidang Promosi dan Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim, Arie N.N Oetomo, mengatakan lokasi pembangunan pabrik litium masih belum ditentukan, namun sudah masuk dalam rencana.

“Lokasi pasti pabrik litium belum diketahui, tapi memang ada dalam rencana,” kata Arie, belum lama ini.

Sebagai informasi, KEK Maloy sebelumnya terancam dicabut statusnya oleh pemerintah pusat karena minimnya investasi dan perkembangan yang signifikan. Pemprov Kaltim diberi waktu hingga Juni 2024 untuk berbenah diri dan mengejar ketertinggalan di KEK Maloy.

Selain industri pengolahan kelapa sawit dan baterai litium, Tiongkok juga tertarik untuk berinvestasi di sektor industri dan perdagangan seperti kayu dan batu bara, serta sektor pertanian dan pendidikan.

“Di sektor pendidikan, kerja sama akan fokus pada pelatihan, beasiswa, dan pertukaran pelajar. Ini tentu bermanfaat bagi masyarakat Kaltim,” ujar Arie.

Pemprov Kaltim juga mempertimbangkan kerja sama dengan Tiongkok di sektor pariwisata, khususnya dalam investasi perhotelan dan pemasaran objek wisata. Hal ini dinilai penting mengingat akan banyak tamu dari berbagai negara dan daerah yang datang ke IKN di masa depan.

“Kebutuhan tempat tinggal sementara, pelayanan, dan fasilitas wisata menjadi hal utama di sektor ini,” kata Arie.

DPMPTSP Kaltim menjalin komunikasi dengan OPD terkait untuk memperkuat investasi dan rencana kerja sama ini, termasuk Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kaltim juga akan didorong untuk berperan aktif,” tandas Arie.

Bagikan:

Baca Juga