Benuanta – Hotel atlet Samarinda yang digunakan selama penyelenggaraan MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Kalimantan Timur hingga kini masih ditutup. Penutupan tersebut dilakukan hingga pihak ketiga yang akan mengelola hotel ini ditemukan. Hotel ini menunggu pengelola baru yang memiliki kapasitas yang tepat untuk mengelola gedung yang telah direhabilitasi dengan anggaran mencapai Rp111,5 miliar.
Kepala UPTD Prasarana Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Junaidi, mengungkapkan bahwa beberapa pihak sudah menunjukkan minat untuk mengelola gedung tersebut. Bahkan, beberapa proposal telah diserahkan kepada pemerintah.
“Ada beberapa penawar yang sudah mencoba mendekat, kira-kira ada empat proposal yang masuk. Namun, belum dalam bentuk penawaran resmi,” ujar Junaidi saat ditemui di Tower Kadrie Oening, Jumat (20/9).
Meski begitu, penyerahan pengelolaan hotel atlet Samarinda ini tidak serta-merta dilakukan. Sebuah tim akan dibentuk untuk memutuskan bentuk kerja sama yang tepat dengan pihak ketiga.
Junaidi menjelaskan bahwa tim tersebut akan dibentuk dalam pertemuan di Balikpapan.
“Di Balikpapan, kita akan membentuk tim pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) untuk membahas bentuk kerja sama yang tepat,” jelasnya.
Anggaran Rehabilitasi Hotel Atlet Samarinda
Hotel atlet Samarinda telah direhabilitasi dengan anggaran mencapai Rp111,5 miliar ini membutuhkan pengelola yang memiliki kapasitas yang tepat. Proses pengelolaan juga harus melalui beberapa tahapan, termasuk pengajuan proposal, presentasi profil, hingga pemerintah menyiapkan kerangka acuan.
“Kami masih menggodok kerangka acuan tersebut,” tambah Junaidi.
Meski prosesnya cukup panjang dan melibatkan banyak instansi seperti UPTD, BPKAD, Bapenda, Dinas PUPR, dan PPOD barang dan jasa, Junaidi memastikan bahwa hotel tersebut tidak akan dibiarkan kosong lagi.
“Saya pastikan, hotel atlet ini tidak akan menjadi bangunan kosong, apalagi mengingat anggaran yang sudah dikeluarkan cukup besar,” tegas Junaidi.