Demi Upah 2 Ribu Ringgit, WNA Malaysia Selundupkan Sabu di Dubur

Redaksi

7e730259 whatsapp image 2024 07 19 at 13.34.42
7e730259 whatsapp image 2024 07 19 at 13.34.42

Benuanta.id – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia berinisial ZN (53) diringkus petugas Imigrasi Nunukan saat mencoba menyelundupkan sabu di dalam duburnya. Aksi nekatnya ini dilakukan demi upah senilai RM2.000 (sekitar Rp6,8 juta).

Terbongkarnya kasus ini berawal dari kecurigaan petugas Inteldakim Imigrasi Nunukan terhadap ZN dan seorang pria lainnya berinisial HR (36) yang hendak menaiki speedboat reguler Sebatik-Tarakan di PLBN Sungai Nyamuk pada Selasa (16/7).

Saat diperiksa, HR yang mengaku sebagai WNI namun tidak memiliki identitas diri, dan ZN yang hanya menunjukkan paspor Malaysia, menunjukkan gelagat mencurigakan. Kecurigaan ini semakin kuat saat ZN menolak menunjukkan identitas lain selain paspor.

“Setelah didesak, ZN akhirnya menunjukkan Driving License Malaysia,” ungkap Adrian Soetrisno, Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, saat konferensi pers, Senin (22/7).

Petugas yang curiga kemudian berkoordinasi dengan Polsek Sebatik dan Satreskoba Polres Nunukan. Interogasi intensif mengantarkan pada pengakuan ZN bahwa dia membawa sabu yang disembunyikan di dalam duburnya.

“Pelaku mengaku memasukkan sabu melalui mulut dan anus,” jelas Adrian.

Untuk membantu ZN mengeluarkan barang bukti, polisi memberikan Microlax. Sabu seberat 62,9 gram tersebut rencananya akan dibawa ke Tarakan atas perintah Kenan dari Sabah Malaysia dengan imbalan upah RM2.000.

“Pelaku sudah menjadi TO (Target Operasi) berdasarkan laporan warga. ZN dijerat Pasal 114 Ayat (2) Subsider dan Pasal 112 Ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup, atau minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun,” jelas Iptu Sony Dwi Hermawan, Kasat Resnarkoba Polres Nunukan.

Sementara HR, yang masih didalami identitasnya, ditahan di Kantor Imigrasi Nunukan.

“Kasus ZN lebih berat ke arah narkotika, maka diserahkan ke Satreskoba. HR masih diselidiki terkait identitasnya dengan koordinasi pihak Malaysia,” ujar Adrian.

Bagikan:

Baca Juga