Pneumonia pada Anak Meningkat di China, IDAI: Waspadai Mycoplasma pneumoniae

Redaksi

Ilustrasi anak yang Mycoplasma pneumoniae
Ilustrasi anak yang Mycoplasma pneumoniae

Benuanta.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap peningkatan kasus pneumonia pada anak yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Hal ini menyusul laporan dari China yang menyebutkan adanya peningkatan kasus pneumonia pada anak, terutama di wilayah utara negara tersebut.

“Peningkatan kasus pneumonia di China merupakan informasi yang perlu dicermati, diwaspadai, dan ditindaklanjuti,” kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K), dalam keterangannya, Sabtu (2/12).

Namun, IDAI menegaskan bahwa kasus pneumonia di China tersebut tidak perlu menimbulkan kepanikan di masyarakat Indonesia.

“Saat ini belum ada data resmi dari Kementerian Kesehatan RI mengenai kasus pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae di Indonesia,” kata Dr. Piprim.

Ia menjelaskan, pelacakan kuman penyebab pneumonia pada anak di Indonesia belum rutin dilakukan, kecuali virus influenza.

“Sehingga belum ada data pasti apakah terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae pada anak di Indonesia,” ungkapnya.

Meski demikian, IDAI tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko pneumonia pada anak.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah mengganti popok
  • Menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di keramaian
  • Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
  • Memberikan vaksinasi lengkap sesuai usia

Jika anak mengalami gejala pneumonia, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tentang Mycoplasma pneumoniae

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.

Bakteri ini biasanya menyerang anak usia sekolah, yaitu di atas usia 5 tahun.

Gejala pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae biasanya ringan dan dapat diobati dengan antibiotik.

Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sepsis, meningitis, dan gagal napas.

Bagikan:

Baca Juga