Benuanta.id – Kasus pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara (PPU) telah menarik perhatian para legislator DPRD Samarinda.
Wakil Ketua Komisi IV, Sani Bin Husain, menyoroti pentingnya pendidikan agama. Menurutnya, dalam agama Islam, berpacaran tidak diperbolehkan karena dapat mengundang zina. Oleh karena itu, masyarakat perlu memberikan pendidikan agama yang lebih baik kepada anak-anak.
“Saat ini, pendidikan agama masih kurang. Masyarakat harus lebih aktif dalam memberikan ajaran agama, dan anak-anak sebaiknya mendapatkan pendidikan seperti yang diberikan di pesantren,” ucapnya pada Selasa (13/2).
Ia juga mengimbau kepada para remaja agar tidak terlibat dalam hubungan pacaran. Sebaliknya, mereka sebaiknya fokus pada pendidikan terlebih dahulu, seperti mengikuti majelis, absyi, dan pengajian taklim.
“Lebih baik fokus pada pendidikan agama daripada terjerumus dalam hubungan yang tidak jelas. Dengan pendekatan ini, kita dapat mencegah terjadinya kasus pembunuhan seperti yang baru-baru ini terjadi, yang bermula dari masalah cinta dan berakhir dengan kematian lima orang,” tegasnya.
Sani berharap penegakan hukum tidak memandang bulu dan harus memberikan tindakan tegas kepada pelaku. Terutama jika pelaku masih berstatus anak di bawah umur dan bersekolah di bangku SMK.
“Kasus ini tidak perlu dinegosiasikan. Harus ada tindakan lanjut, dan semoga peristiwa serupa tidak terulang,” pungkasnya. (Tik/Ftr/Adv/DPRD Samarinda)