Penembakan Brutal di Samarinda Diduga Terkait Jaringan Narkoba, 9 Pelaku Ditangkap, Dalang Diburu

Redaksi

Penembakan Brutal di Samarinda Diduga Terkait Jaringan Narkoba, 9 Pelaku Ditangkap, Dalang Diburu

BENUANTAPenembakan brutal di depan klub malam Jalan Imam Bonjol, Samarinda, mulai terkuak. Polisi menetapkan sembilan orang sebagai tersangka dalam waktu kurang dari 24 jam setelah peristiwa yang menewaskan UD (34), warga Samarinda Ilir, Minggu (4/5/2025) dini hari.

UD tewas seketika setelah tubuhnya diterjang tiga peluru—dua mengenai dada, satu menembus pinggang kiri. Malam itu, ia baru keluar dari tempat hiburan malam bersama istrinya sebelum dihampiri sejumlah orang bersenjata.

“Korban sedang menunggu mobil ketika para pelaku datang dan menembak secara brutal,” ujar Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Endar Priantoro, Senin (5/5/2025).

Polisi menangkap sembilan orang dengan peran berbeda. UJ ditetapkan sebagai eksekutor utama. FA berperan sebagai pengawas lapangan, sementara tujuh lainnya—LA, UL, SU, SA, AR, DA, dan N—membantu kelancaran aksi pembunuhan.

“Ini adalah tindak pidana pembunuhan berencana,” tegas Endar.

Barang bukti berupa sepucuk pistol, amunisi aktif, lima selongsong peluru, dua proyektil, dan kunci motor turut diamankan dari lokasi kejadian. Semuanya memperkuat dugaan bahwa aksi ini dirancang secara sistematis.

Motif pembunuhan untuk sementara disebut sebagai balas dendam. Namun polisi belum menutup kemungkinan lain. Salah satu yang kini didalami adalah dugaan keterkaitan para pelaku dengan jaringan peredaran narkoba.

“Kami menduga ini berkaitan dengan jaringan narkoba. Kami imbau warga jangan ragu melapor jika menemukan hal mencurigakan,” ujar Endar.

Asal-usul senjata api masih menunggu hasil uji laboratorium forensik. Sementara itu, penyidikan terus berjalan. Polisi meyakini masih ada aktor intelektual di balik peristiwa ini yang belum tersentuh hukum. (*)

Bagikan:

Baca Juga