Pemerintah Larang Iklan dan Diskon Susu Formula, Dorong ASI Eksklusif

Redaksi

b75d7a15 susu formula
b75d7a15 susu formula

Benuanta.id – Dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi dan mendukung pemberian ASI eksklusif, pemerintah telah mengeluarkan aturan baru terkait promosi susu formula. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 secara tegas melarang produsen dan distributor susu formula melakukan berbagai praktik yang dapat menghambat pemberian ASI.

Beberapa larangan yang tercantum dalam PP tersebut antara lain:

  • Iklan: Produsen dilarang memasang iklan susu formula di media massa, baik cetak maupun elektronik, serta media sosial.
  • Diskon: Pemberian potongan harga atau bonus pembelian susu formula juga dilarang keras.
  • Contoh produk gratis: Pemberian contoh produk susu formula secara cuma-cuma kepada fasilitas kesehatan, tenaga medis, atau ibu hamil dan menyusui tidak diperbolehkan.
  • Penjualan langsung: Penjualan susu formula secara langsung ke rumah konsumen juga dilarang.
  • Promosi melalui pemengaruh/influencer: Penggunaan tokoh masyarakat atau influencer untuk mempromosikan susu formula tidak diizinkan.

Tujuan dari larangan ini adalah:

  • Mencegah konflik kepentingan: Dengan melarang tenaga medis mempromosikan susu formula, diharapkan tidak terjadi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam memilih asuhan untuk bayinya.
  • Mencegah informasi yang menyesatkan: Iklan susu formula seringkali mengandung informasi yang tidak akurat atau berlebihan sehingga dapat membingungkan ibu menyusui.
  • Mendukung pemberian ASI eksklusif: ASI adalah makanan terbaik untuk bayi hingga usia 6 bulan. Dengan membatasi promosi susu formula, pemerintah berharap lebih banyak ibu memilih untuk memberikan ASI eksklusif.

Pemerintah belum merinci secara detail mengenai sanksi yang akan diberikan kepada produsen atau distributor yang melanggar aturan ini. Namun, diharapkan adanya pengawasan yang ketat untuk memastikan semua pihak mematuhi peraturan yang berlaku.

Kebijakan pemerintah ini merupakan langkah maju dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Dengan membatasi promosi susu formula, diharapkan lebih banyak bayi mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI eksklusif. Namun, keberhasilan kebijakan ini juga bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, industri susu formula, dan masyarakat luas.

Bagikan:

Baca Juga