Membangun Generasi Sepak Bola Kaltim: Fokus Pembinaan Atlet Muda untuk Masa Depan Olahraga Daerah

Redaksi

Membangun Generasi Sepak Bola Kaltim: Fokus Pembinaan Atlet Muda untuk Masa Depan Olahraga Daerah
Suasana dalam Piala Soeratin 2024.

Benuanta.id – Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) menyiapkan strategi pembinaan jangka panjang untuk sepak bola daerah. Melalui ajang Piala Soeratin 2024, Kaltim berambisi mencetak atlet-atlet muda yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional, dengan fokus pada pengembangan usia dini sebagai fondasi keberhasilan jangka panjang.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menekankan bahwa pembinaan berkelanjutan merupakan kunci utama untuk menciptakan talenta sepak bola yang berdaya saing tinggi. “Kami telah meminta kepada setiap kabupaten dan kota untuk membentuk tim yang siap berlaga di Piala Soeratin. Ini merupakan persiapan awal untuk menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026,” ujar Rasman, menegaskan pentingnya rencana jangka panjang dalam pengembangan sepak bola.

Salah satu langkah penting dalam strategi pembinaan ini adalah dengan memulai pengembangan atlet sejak usia muda, khususnya pada usia 15 tahun. Rasman menjelaskan bahwa pada usia tersebut, para atlet memiliki potensi besar untuk berkembang dan mencapai puncak performa di usia 19 hingga 20 tahun. “Pembinaan yang dimulai sejak usia muda adalah investasi jangka panjang yang akan menghasilkan atlet-atlet sepak bola yang siap berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Dispora Kaltim juga bekerja sama dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim untuk melakukan talent scouting, yang bertujuan untuk mengidentifikasi bakat-bakat muda di seluruh penjuru Kalimantan Timur. Langkah ini penting agar atlet-atlet dengan potensi besar bisa mendapatkan pembinaan yang berkelanjutan dan tidak terhenti pada ajang-ajang tertentu saja. “Kami ingin memastikan bahwa pembinaan ini bukanlah sebuah program musiman, tetapi sebuah proses yang berkelanjutan untuk membangun talenta sepak bola Kaltim,” tegas Rasman.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, pelatih, dan klub-klub lokal, juga dianggap sangat penting dalam upaya pembinaan ini. Rasman menekankan bahwa kesuksesan dalam pembinaan atlet bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan kerja sama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Pembinaan ini harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, pelatih, dan klub-klub lokal. Sinergi yang baik antar semua pihak akan mempercepat perkembangan atlet muda kita,” ungkapnya.

Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang solid, Dispora Kaltim optimistis bahwa program ini akan mencetak generasi atlet sepak bola yang tidak hanya dapat bersaing di level nasional, tetapi juga membawa nama Kalimantan Timur ke pentas olahraga internasional. Piala Soeratin 2024 dan program-program lanjutan diharapkan akan menjadi fondasi yang kuat untuk masa depan olahraga sepak bola di Kalimantan Timur, sekaligus berkontribusi pada kemajuan olahraga Indonesia secara keseluruhan.

Dengan strategi yang terencana dan pembinaan yang berkelanjutan, Kaltim sedang berusaha membangun generasi atlet sepak bola yang tak hanya berbakat, tetapi juga memiliki mental juara untuk menembus batas-batas kompetisi di masa depan. 

(Upk/Adv/DisporaKaltim)

Bagikan:

Baca Juga