Mau Kuliah Gratis di Kaltim? Begini Skema dan Aturannya

Redaksi

Penandatanganan PKS Program Pendidikan Gratis oleh PTS.

BENUANTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membawa kabar baik bagi para calon mahasiswa di seluruh penjuru daerah. Impian untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya kini selangkah lebih dekat menuju kenyataan melalui Program Gratispol Pendidikan.

Pemerintah provinsi telah meresmikan skema program ini melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah perguruan tinggi swasta. Program kuliah gratis ini dijadwalkan mulai berlaku efektif pada Tahun Ajaran 2025/2026.

Sebagai tahap awal, pemerintah akan menanggung seluruh biaya pendaftaran dan pembayaran awal bagi mahasiswa baru menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Dukungan pembiayaan penuh untuk mahasiswa mulai dari semester dua hingga delapan akan dianggarkan pada APBD Murni 2026.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Ma’ud menjelaskan kebijakan ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk membuka akses pendidikan seluas-luasnya. Ia menegaskan bahwa program ini bersifat inklusif untuk semua anak Kaltim tanpa memandang latar belakang suku, agama, maupun ras.

“Kita ingin generasi Kaltim tidak lagi terhalang oleh biaya pendidikan,” ujar Rudy.

Untuk menjaga kualitas dan pemerataan, pemerintah juga menetapkan aturan main penting. Setiap perguruan tinggi hanya dapat menerima mahasiswa baru dalam program ini dengan kuota maksimal sepuluh persen di atas jumlah penerimaan mahasiswa pada tahun sebelumnya.

Selain itu, terdapat kebijakan khusus bagi calon mahasiswa yang memilih jurusan kedokteran. Rudy menjelaskan bahwa pemerintah provinsi akan memberikan dukungan spesifik untuk program studi yang dikenal berbiaya tinggi tersebut.

“Pemprov akan menanggung UKT dengan batas maksimal Rp15 juta per semester,” jelasnya.

Lebih jauh, Rudy menyebut program ini adalah bagian dari investasi jangka panjang untuk sumber daya manusia. Menurutnya, investasi pada sektor pendidikan menjadi kunci untuk melahirkan generasi yang berdaya saing tinggi. Pemerintah bahkan berencana menghadirkan dosen dari kampus nasional dan internasional.

“Kita ingin SDM Kaltim mampu bersaing secara nasional bahkan global,” katanya.

Rudy mengajak seluruh pihak dari perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk berkolaborasi menyukseskan program ini. Ia berharap semua elemen masyarakat dapat mengawal pelaksanaannya agar manfaatnya terasa merata.

“Mari kita kawal bersama agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Kaltim,” pungkasnya. (*)

Bagikan:

Baca Juga