Benuanta – Krisis listrik yang melanda Kabupaten Berau hingga kini belum tuntas. Pemadaman listrik semakin rutin terjadi, bahkan bisa dua hingga tiga kali sehari dengan durasi yang bervariasi.
Kondisi ini menimbulkan kekesalan di kalangan masyarakat Berau. Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga pada September lalu belum mampu menyelesaikan masalah krisis listrik di daerah tersebut.
Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, saat berkunjung ke Berau, meminta masyarakat bersabar dengan rutinitas pemadaman listrik yang terjadi. Akmal juga menghibur warga dengan lelucon agar mereka tidak pindah ke Kalimantan Utara.
“Mohon bersabar, jangan pindah ke Kaltara dulu,” ujar Akmal dikutip Berauterkini pada Selasa (29/10) .
Ia meyakini dalam beberapa bulan ke depan, bagian dari upaya jangka panjang menjaga ketersediaan listrik di wilayah Tanjung Redeb akan terealisasi. Saat ini, tengah dilakukan penyelesaian interkoneksi kelistrikan Sistem Mahakam yang diperkirakan rampung pada pertengahan tahun 2025.
“Mohon bersabar, jaringan Mahakam akan masuk ke sini, nanti listrik di Berau akan surplus,” ungkapnya.
Akmal Malik juga telah berkoordinasi dengan manajer PLN Provinsi Kaltim mengenai pengadaan dua unit mesin untuk mengatasi masalah listrik di Berau.
“Ini masalah demand saja, Inshallah dalam beberapa waktu ke depan akan teratasi,” tutupnya.