Benuanta.id – Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kalimantan Timur (Kaltim) gencar mendorong penggunaan alat tangkap ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di wilayah perairan Kaltim. Upaya ini dilakukan demi memastikan perairan Kaltim tetap produktif dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Kabid Perikanan Tangkap DKP Kaltim, Pertrijansah Noor, menjelaskan bahwa pihaknya terus memberikan pembinaan kepada para nelayan untuk memastikan alat tangkap yang digunakan tidak merusak lingkungan.
“Hal ini sebagai upaya kita menjamin kelestarian lingkungan dengan pembinaan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan,” kata Pertrijansah Noor, Rabu (5/6).
Namun, diakui Pertrijansah, masih banyak nelayan yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti setrum dan racun. Hal ini, terutama ditemukan di kawasan Sungai Mahakam.
Untuk mengatasi masalah ini, DKP Kaltim melalui Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) melakukan berbagai langkah seperti patroli, pembinaan lapangan, dan pembentukan kelompok pengawas perikanan.
“Kegiatan ini juga turut di bantu oleh Polairud yang turut aktif dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menggunakan alat tangkap yang tidak merusak lingkungan,” jelasnya.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, Pertrijansah mengakui bahwa kesadaran masyarakat dalam bahaya menangkap ikan menggunakan setrum dan racun masih kurang.
“Padahal kita sudah sering diberikan pemahaman, pastinya jangan terus menggunakan alat tersebut karena berbahaya bagi keberlangsungan hidup ikan di perairan Kaltim,” sambungnya.
Dirinya mengingatkan untuk masyarakat dan nelayan harus berpikir jangka panjang. Jika serakah dalam menangkap ikan, mungkin saja sekarang masih banyak, tapi bagaimana dengan jangka panjangnya kedepan.
“Kita sering mendengar pengakuan nelayan bahwa menggunakan setrum hanya membuat ikan pingsan, padahal alat tersebut juga dapat membunuh ikan-ikan kecil lainnya,” tegasnya.
Sebagai solusi, DKP Kaltim memberikan bantuan hibah kepada nelayan, baik melalui dinas kabupaten maupun bantuan aspirasi dari anggota dewan, untuk menyediakan alat tangkap ramah lingkungan.
“Melalui upaya ini, kita berharap dapat menjaga kelestarian sumber daya perikanan dan memastikan perairan Kaltim tetap produktif dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” tandas Pertrijansah Noor.