Jurnalis Ini Buktikan, Usia 40-an Bisa Tetap “Mantap” di Panggung Binaraga

Redaksi

BENUANTA – Kebanyakan orang mungkin mulai mengurangi aktivitas fisik saat usia menginjak 40-an. Tapi tidak bagi M. Lalu Ridwan. Binaragawan asal Berau ini justru menunjukkan semangat tinggi. Ia juga punya dedikasi luar biasa.

Sabtu, 5 Juli 2025, Lalu Ridwan berdiri gagah. Ia ada di atas panggung kejuaraan nasional Evolene Indonesia Championship (EIC) 2025 di Bali. Ia berhasil membawa pulang medali perunggu. Medali itu untuk kategori Men Physique 40 Up.

Prestasi ini bukan didapat instan. Butuh waktu panjang, disiplin tinggi, dan mental baja. Semua itu diperlukan untuk bersaing. Bersaing di antara atlet binaraga nasional lainnya. Bagi Ridwan, semua jerih payahnya terbayar tuntas.

“Alhamdulillah, saya dapat peringkat tiga. Perjuangan saya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Ini bukan soal menang, tapi soal pembuktian pada diri sendiri bahwa saya masih bisa,” tutur Ridwan, Minggu, (6/7/2025).

Tahun lalu, Ridwan juga ikut ajang yang sama. Namun hasilnya jauh dari harapan. Ia bahkan kesulitan menembus 10 besar. Persaingan yang ketat dan kesalahan teknis menahannya.

Tapi Ridwan bukan tipe yang mudah menyerah. Ia menjadikan kegagalan sebagai evaluasi. Juga sebagai motivasi. Sejak saat itu, ia membenahi semuanya. Mulai dari pola latihan, diet ketat, hingga penguatan mental.

Ia sadar. Membentuk tubuh bukan hanya soal otot. Tapi juga soal kedisiplinan. Dan keyakinan diri. Hasilnya mulai terlihat tahun ini. Di atas panggung Bali, Ridwan tampil percaya diri. Posturnya matang. Ototnya terdefinisi jelas.

“Target saya sebenarnya cuma masuk 10 besar. Tapi ternyata bisa naik podium. Ini betul-betul di luar dugaan,” katanya.

Ridwan memang bukan atlet biasa. Di luar arena, ia dikenal sebagai jurnalis televisi nasional. Ia sering meliput berbagai peristiwa. Namun semangatnya terhadap binaraga tak pernah padam. Baginya, olahraga ini adalah bentuk kesetiaan pada proses.

“Saya ingin menunjukkan bahwa atlet dari daerah seperti Berau juga bisa bersinar. Prestasi ini bukan milik saya sendiri, ini untuk semua yang percaya bahwa mimpi bisa diwujudkan, asal kita mau berusaha,” ujarnya.

Kini, Ridwan tak ingin berhenti. Ia justru makin termotivasi. Medali perunggu ini hanyalah permulaan. Ini awal dari perjalanan yang lebih panjang. Ia ingin terus menjaga semangat. Menjaga disiplin dan semangat juang. “Saya ingin membawa nama Berau lebih tinggi lagi di kancah nasional,” pungkasnya.

Bagikan:

Baca Juga