Benuanta.id – Menjelang IdulAdha, warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dihadapkan dengan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Di beberapa tempat, gas elpiji 3 kg bahkan dijual dengan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu di atas Rp 18.000 per tabung.
Diduga, kelangkaan ini disebabkan oleh tingginya permintaan gas elpiji 3 kg, terutama untuk keperluan memasak saat Idul Adha.
Pertamina Salurkan Tambahan Tabung Gas Elpiji 3 Kg
Menanggapi situasi ini, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji 3 kg.
Area Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, menjelaskan bahwa kuota gas elpiji 3 kg untuk Samarinda di tahun 2024 mencapai 9,7 juta tabung. Saat ini, sebanyak 4 juta tabung telah disalurkan kepada masyarakat.
“Artinya, masih ada kuota lebih dari 50 persen yang tersedia untuk tahun ini,” ujar Arya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa Pertamina berencana menyalurkan tambahan 22.000 tabung gas elpiji 3 kg dalam waktu dekat untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya permintaan menjelang Idul Adha.
“Kami sebelumnya telah menambah 17.360 tabung, dan besok akan ditambah lagi 22.400 tabung. Totalnya, sebanyak 39.760 tabung akan disalurkan secara fakultatif minggu ini. Bukan tidak mungkin jumlah tersebut akan ditambah lagi seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Idul Adha,” tambah Arya.
Imbauan Pertamina untuk Masyarakat
Pertamina menghimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying dan menggunakan gas elpiji 3 kg sesuai peruntukannya. Gas elpiji 3 kg adalah barang bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. Masyarakat yang mampu diharapkan menggunakan gas elpiji non-subsidi seperti Bright Gas.
“Penggunaan KTP untuk membeli gas elpiji 3 kg sudah diterapkan, sehingga penyaluran gas elpiji 3 kilogram bersubsidi diharapkan bisa lebih tepat sasaran,” tutup Arya.