BENUANTA – Manajer Manchester United, Ruben Amorim, memberikan analisis jujur usai timnya takluk 1-3 di kandang Brentford. Menurutnya, kegagalan timnya untuk mengontrol permainan dan memaksakan gaya sendiri menjadi penyebab utama kekalahan tersebut.
Dalam wawancara pasca-pertandingan, Amorim mengakui bahwa timnya justru terjebak dalam ritme dan strategi yang diinginkan oleh tuan rumah. Ia menyebut para pemainnya terlihat “bingung” saat harus meladeni permainan bola panjang dan perebutan bola kedua yang menjadi ciri khas Brentford.
“Saya pikir kami memainkan permainan yang mereka inginkan, permainan lawan, sangat membingungkan: bola pertama, bola kedua,” ujar Amorim usai laga, Sabtu (27/9/2025).
Gagal Atasi Bola Panjang
Pengakuan Amorim terbukti di lapangan. Dua gol cepat yang dicetak oleh Igor Thiago di babak pertama lahir dari situasi bola panjang yang gagal diantisipasi dengan baik oleh lini pertahanan United.
Meskipun Benjamin Sesko sempat memperkecil ketertinggalan, United gagal memanfaatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan saat penalti Bruno Fernandes ditepis. Gol ketiga dari Mathias Jensen di akhir laga pun mengunci kekalahan The Reds.
Amorim menegaskan bahwa ketidakmampuan untuk menenangkan dan mengontrol tempo permainan menjadi kekhawatiran terbesarnya dari laga ini.
“Kekhawatiran terbesar saya hari ini adalah cara kami tidak menenangkan permainan, untuk mengontrol permainan, untuk memainkan gaya kami. Kami seharusnya lebih banyak melakukan itu,” pungkasnya.