Tegaskan Relokasi Bukan untuk Mematikan Usaha, Andi Harun Hadiri Audiensi dengan Pedagang Pasar Pagi

Redaksi

Gambar WhatsApp 2023 12 04 pukul 20.24.43 8f30bc79
Gambar WhatsApp 2023 12 04 pukul 20.24.43 8f30bc79

Benuanta.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memimpin langsung audiensi dengan para pedagang Pasar Pagi di ruang Paripurna DPRD Samarinda, Senin (4/12).

Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa relokasi Pasar Pagi bukan untuk mematikan usaha para pedagang, melainkan untuk meningkatkan kualitas pasar agar lebih baik.

“Semangatnya tempat pedagang kecil. Fungsi konveksi, grosir tetap berlaku,” tegas Wali Kota Andi Harun.

Wali Kota Andi Harun juga menjelaskan bahwa relokasi Pasar Pagi dilakukan untuk kenyamanan seluruh pihak, baik pedagang maupun calon pembeli.

“Pasar pagi ini bukan cuman untuk Samarinda. Sejak awal berdirinya, dari Tanah Hulu semua belanja di Pasar Pagi. Cuma bangunannya yang sudah tidak layak, kita modernisasi,” tegasnya.

Pasar Pagi baru nantinya tetap mengedepankan unsur tradisional.

“Pasar ini tetap pasar tradisional, makanya tidak pake AC. Cuman kita menggantinya dari tangga menjadi eskalator. Kurang lebih Pasar Senen dan pasar tradisional lainnya,” kata Wali Kota Andi Harun.

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Andi Harun juga menyampaikan strategi terkait relokasi Pasar Pagi. Ia menekankan pentingnya persiapan tempat relokasi sebelum implementasi.

“Kita harus siapkan tempat relokasi terlebih dahulu agar proses pindah berjalan lancar. Penting untuk menghindari kericuhan, yang terutama dipersiapkan adalah tempatnya dan pengaturannya,” kata Wali Kota Andi Harun.

Namun, dalam perencanaannya, beberapa kendala muncul. Seperti relokasi ke lahan Pelindo. Meskipun pihaknya telah berupaya untuk menyewa lahan tersebut, namun belum ada kesepakatan yang memuaskan.

“Kita ingin sewa, tapi deal-dealannya belum berjalan sesuai harapan. Pelindo menilai masalah ini sebagai pengganggu performa nasional,” kata Wali Kota Andi Harun.

Sementara di lokasi Temindung, Wali Kota berupaya mencari solusi tanpa menimbulkan protes dari masyarakat.

“Kita harus mencari jalan keluar yang terbaik tanpa mempertebal pertentangan. Keinginan pemerintah adalah untuk kepentingan pedagang, dan ternyata respons pedagang pun positif,” kata Wali Kota Andi Harun.

Wali Kota Andi Harun optimis bahwa proyek Pasar Pagi dapat rampung dalam setahun.

“Kontraktor yang melanggar akan mendapat sanksi. Meski tidak ada jaminan mutlak, pengalaman teknis menunjukkan bahwa proyek sejenis selalu selesai tepat waktu,” tegas Wali Kota Andi Harun.

Kendati masih terhalang sejumlah polemik lahan, namun Wali Kota Andi Harun memperkirakan pembangunan Pasar Pagi baru akan menelan biaya Rp 300 miliar.

“Termasuk biaya fisik, elektrisitas dan perencanaan. Untuk memastikan keselamatan, uji coba juga akan dilakukan. Yang mana pada intinya, semua aspek konstruksi akan mengikuti standar yang berlaku,” pungkas Wali Kota Andi Harun.

Bagikan:

Baca Juga