Benuanta.id – Rendi Solihin, Wakil Bupati Kutai Kartanegara, mengapresiasi perkembangan pariwisata di Kecamatan Sangasanga. Ia menyampaikan hal ini ketika hadir dalam Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-77 pada Sabtu (27/1).
Menurutnya, Sangasanga memiliki banyak potensi wisata sejarah yang bisa mengenang perjuangan para pahlawan. Contohnya adalah Museum Merah Putih yang berisi koleksi foto, senjata, dan artefak dari masa perang kemerdekaan.
Selain itu, Pemkab Kutai Kartanegara juga berencana membuat patung Bung Karno, proklamator Indonesia, di Kota Juang. Patung ini diharapkan menjadi patung terbesar di Kalimantan Timur dan menarik minat wisatawan.
“Kami ingin membangun patung proklamator yang akan menjadi ikon Sangasanga. Ini sebagai bentuk penghargaan kami kepada para pejuang dan juga sebagai daya tarik wisata,” kata Rendi.
Ia juga mengajak generasi muda untuk mengambil hikmah dari peristiwa Merah Putih Sangasanga. Ia mengingatkan bahwa para pejuang rela berkorban nyawa untuk mempertahankan Sangasanga dari penjajah Belanda.
“Generasi muda harus memiliki semangat juang yang sama. Kita tidak perlu berperang lagi, tapi kita harus berjuang membangun Kutai Kartanegara. Mari kita bersama-sama memajukan daerah ini sebagai penghormatan kepada para pejuang,” ujarnya.
Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga adalah acara untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang melawan Belanda. Peristiwa ini bermula ketika Belanda (NICA) menguasai Sangasanga yang kaya minyak pada tahun 1945.
Rakyat Sangasanga tidak tinggal diam. Mereka merencanakan serangan besar-besaran dengan cara mengalihkan perhatian Belanda dengan pesta kesenian pada 26 Januari 1947. Di tengah pesta itu, mereka membagi-bagikan senjata dan amunisi untuk menyerbu gudang senjata Belanda.
Serangan itu berhasil. Pada pukul 09.00 wita, Sangasanga sudah dikuasai oleh rakyat. Tanda kemenangan itu adalah penurunan bendera Belanda di Sangasanga Muara oleh La Hasan.