Musim Hujan Bukan Alasan Bakar Lahan, DPRD Berau Angkat Suara

Redaksi

BENUANTA – Musim hujan yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Berau ternyata belum cukup menghalangi praktik pembakaran lahan oleh sejumlah warga. Menanggapi hal ini, DPRD Berau angkat bicara dan mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan hujan sebagai dalih untuk tetap membuka lahan dengan cara dibakar.

Sorotan tersebut datang dari Anggota Komisi I DPRD Berau, Sri Kumalasari. Ia menilai, sekalipun cuaca terlihat basah, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap ada jika pembakaran dilakukan tanpa pengawasan.

“Meski metode ini lebih praktis dan ekonomis bagi petani, tetap ada risiko besar yang tidak dikendalikan dengan baik,” terangnya.

Sri menekankan bahwa aturan larangan membakar hutan dan lahan sudah disosialisasikan sejak lama. Masyarakat juga sudah diberi pemahaman soal batasan dan prosedur yang harus ditaati dalam membuka lahan, termasuk soal menjaga agar api tidak menyebar ke area lain.

“Larangan membakar hutan sebenarnya sudah ada sejak lama. Membakar diperbolehkan, tetapi harus dijaga agar tidak meluas dan menyebabkan kebakaran hutan yang lebih besar,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan, curah hujan yang tinggi tidak serta-merta membuat api tidak menyebar. Justru, pembakaran yang dilakukan di masa hujan bisa menimbulkan bara api tersembunyi yang baru terlihat saat kondisi mengering kembali.

“Masyrakat harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, termasuk menjaga jarak aman dan memastikan api tidak menyebar ke area lain,” katanya lagi.

Dirinya berharap, kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan semakin meningkat. Terutama dalam hal membuka lahan untuk pertanian maupun perkebunan.

“Imbauan sudah sering diberikan, dan harapannya masyarakat benar-benar menjaga agar api tidak menyebar ke mana-mana. Ada batasan yang harus dipatuhi,” tutupnya. (adv/DPRD Berau)

Bagikan:

Baca Juga