BENUANTA – PT Mitra Murni Perkasa (MMP), anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI), menjalin kerja sama strategis dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mewujudkan operasional smelter nikel berbasis energi bersih.
Kolaborasi ini dikukuhkan melalui penandatanganan Amandemen Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) Konsumen Tegangan Tinggi di Kalimantan Timur.
Melalui kerja sama ini, PLN akan memasok listrik sebesar 140 MVA untuk operasional smelter nikel matte MMP di Kariangau, Balikpapan. Keputusan MMP untuk memanfaatkan infrastruktur listrik eksisting tanpa perlu membangun pembangkit baru menegaskan komitmen perusahaan terhadap efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon.
Direktur Utama PT Mitra Murni Perkasa, Adhi Dharma Mustopo, menegaskan bahwa kolaborasi dengan PLN adalah bagian dari langkah strategis MMP dalam menciptakan industri yang bertanggung jawab.
“Kami ingin menunjukkan bahwa industri berat pun bisa berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan. Dengan pasokan listrik dari PLN yang lebih bersih, kami tidak hanya mendapatkan keandalan energi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon nasional dan mendorong transisi energi bersih,” ungkapnya.
Smelter nikel matte MMP dirancang tidak hanya untuk menghasilkan 28.000 ton produk per tahun, tetapi juga menerapkan teknologi berkelanjutan.
Dengan mengantongi Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN, MMP memastikan bahwa listrik yang digunakan dalam operasionalnya berasal dari sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Dari sisi PLN, kerja sama ini menjadi bukti komitmen dalam mendukung pertumbuhan industri di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. General Manager PLN UID Kaltimra, Maria G.I. Gunawan, menyatakan,
“Kami tidak hanya memasok listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi di Kalimantan Timur. Keandalan pasokan listrik adalah kunci dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui industri yang berkembang pesat.”
Di tengah permintaan global yang semakin meningkat terhadap bahan baku baterai kendaraan listrik, smelter MMP menjadi bagian penting dari agenda hilirisasi nasional. Keberadaan smelter ini memungkinkan Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Langkah MMP dalam memanfaatkan listrik dari PLN sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), memastikan bahwa pertumbuhan industri tidak mengorbankan kelestarian lingkungan.
Lebih dari sekadar kesepakatan bisnis, kolaborasi MMP dan PLN adalah contoh bagaimana industri dan penyedia energi dapat bekerja bersama dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih hijau dan inklusif.
Dengan menghubungkan investasi, hilirisasi, dan transisi energi, langkah ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri global menuju ekonomi berkelanjutan dan target Net Zero Emission 2060. (*)