Benuanta.id – Dalam upaya meningkatkan prestasi dan mengangkat nama Kalimantan Timur di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS), National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim meluncurkan sebuah roadshow yang akan menjelajahi berbagai daerah untuk menemukan atlet difabel berbakat. Program ini bertujuan tidak hanya untuk mencari talenta baru, tetapi juga untuk meningkatkan posisi Kaltim di kancah paralimpiade nasional.
Ketua NPCI Kaltim, Suharyanto, menjelaskan bahwa roadshow yang dilakukan oleh pihaknya merupakan langkah strategis untuk menjangkau daerah-daerah yang memiliki potensi atlet muda yang belum tergali.
“Kami menargetkan posisi yang lebih baik dibandingkan dengan peringkat ke-13 yang diraih pada PEPARNAS sebelumnya. Upaya ini kami lakukan untuk memastikan prestasi yang lebih tinggi di masa depan,” ungkap Suharyanto.
Tantangan terbesar yang dihadapi NPCI Kaltim adalah terbatasnya peluang bagi atlet yang sudah pernah meraih medali emas. Suharyanto menjelaskan bahwa aturan dalam PEPARNAS membatasi atlet peraih emas untuk tidak dapat bertanding di kategori yang sama pada edisi berikutnya.
“Atlet yang sudah memperoleh emas tidak dapat berlaga di kategori yang sama. Itu tantangan kami, karena kami harus terus mencari atlet baru yang potensial,” kata Suharyanto.
Untuk menghadapi tantangan ini, NPCI Kaltim memilih untuk fokus pada lima cabang olahraga utama yang diharapkan dapat menjadi andalan: para renang, panahan, atletik, bulutangkis, dan tenis meja. Dengan memfokuskan pada lima cabang ini, NPCI berharap dapat menciptakan lebih banyak peluang untuk atlet muda difabel yang memiliki bakat terpendam.
Salah satu hasil positif dari roadshow yang dilakukan oleh NPCI Kaltim adalah penemuan atlet berbakat di daerah terpencil, seperti Ambo Dale dari Mahakam Ulu. Ambo, seorang atlet bulutangkis muda, diketahui memiliki bakat luar biasa meskipun belum berhasil meraih medali karena demam panggung. Suharyanto optimis, dengan pembinaan yang tepat, Ambo memiliki potensi untuk bersinar di masa depan dan menjadi andalan Kaltim di PEPARNAS.
“Tentunya, kami yakin dengan bimbingan yang lebih intensif, Ambo dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya dan memberikan kontribusi yang signifikan di PEPARNAS mendatang,” ujar Suharyanto.
Sebagai bagian dari upaya untuk menggali potensi atlet difabel yang lebih luas, NPCI Kaltim mengajak masyarakat, terutama keluarga dari anak-anak difabel, untuk lebih aktif berkoordinasi dengan cabang olahraga NPCI di tingkat kabupaten dan kota.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih peka dan berperan aktif dalam mengenali potensi atlet difabel di sekitar mereka. Terkadang, bakat-bakat ini tidak terlihat karena kurangnya akses dan perhatian,” jelas Suharyanto.
Dengan roadshow ini, NPCI Kaltim berharap dapat menemukan atlet muda berbakat yang siap bersaing di level nasional dan membawa Kaltim meraih prestasi gemilang di ajang PEPARNAS mendatang. Ke depan, NPCI Kaltim ingin terus melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencarian talenta, serta memastikan bahwa atlet difabel mendapatkan kesempatan yang setara untuk berprestasi.
Melalui program ini, NPCI Kaltim tidak hanya ingin menumbuhkan semangat berkompetisi, tetapi juga membuka peluang bagi para atlet difabel untuk meraih impian dan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.
“Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, kami yakin para atlet difabel Kaltim dapat bersaing dengan atlet dari provinsi lainnya dan mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional,” tutup Suharyanto.
(Upk/Adv/DisporaKaltim)