Benuanta.id – Di tengah upaya meningkatkan ekonomi desa, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar) menemukan primadona baru: budidaya lebah kelulut. Madu kelulut yang dihasilkan tidak hanya memanjakan lidah dengan rasa manisnya, tetapi juga membawa harapan baru bagi desa dengan potensi ekonomi dan kesehatan yang menjanjikan.
Madu Kelulut: Manisnya Kesehatan
Dikenal dengan kandungan nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, madu kelulut semakin diminati oleh konsumen. Hal ini mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) Teluk Dalam untuk menjadikan desanya sebagai rumah produksi madu kelulut.
“Alhamdulillah, budidaya madu kelulut ini bisa jadi sumber pendapatan baru bagi warga Teluk Dalam,” ujar Kades Teluk Dalam, Supian, pada Senin (29/4).
Supian mengungkapkan bahwa saat ini, produksi madu kelulut di Teluk Dalam mencapai 200 botol per bulan dan memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian desa. Madu kelulut telah dipasarkan melalui outlet lokal, dan dengan meningkatnya permintaan, potensi untuk memperluas pasar semakin terbuka lebar.
Lebih dari sekadar pemanis alami, madu kelulut menawarkan berbagai manfaat kesehatan, seperti:
- Mengatasi peradangan
- Mencegah kanker
- Menurunkan berat badan
- Bertindak sebagai antibakteri alami
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh
Manisnya Kebangkitan Ekonomi Desa
Supian optimis bahwa budidaya madu kelulut akan terus berkembang dan membawa manfaat ekonomi dan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Desa Teluk Dalam.
“Madu kelulut ini tidak hanya menawarkan manfaat kesehatan tetapi juga telah menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa kami,” pungkasnya. (Mam/Ftr/Adv/Diskominfo Kukar)