Benuanta.id – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani, mengkritik rencana pengubahan desain Pasar Pagi yang melibatkan ruko dengan Surat Hak Milik (SHM). Menurutnya, hal itu akan mempengaruhi waktu dan biaya pembangunan.
“Kalau hanya Pasar Pagi yang dibangun atau direhabilitasi, mungkin masih bisa terkejar. Tapi kalau sampai ada ruko dengan SHM, ini kan jadi proyek besar,” kata Angkasa, Rabu (7/2).
Angkasa, yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, menambahkan bahwa ia juga mendengar adanya pihak ketiga yang akan terlibat dalam proyek tersebut. Ia meragukan apakah ini masih bisa disebut sebagai revitalisasi atau malah membuat konsep baru.
“Konsepnya apa sebenarnya? Apakah ini akan menjadi pusat bisnis atau perdagangan? Saya belum mendapatkan penjelasan yang jelas dari Pemkot Samarinda,” ujarnya.
Angkasa berharap Pemkot Samarinda bisa lebih transparan dan bertanggung jawab dalam pembangunan Pasar Pagi. Ia juga meminta agar konsep dan arah pembangunan bisa ditentukan dengan baik.
“Jangan sampai ada kepentingan lain di balik proyek ini. Ini kan menyangkut nasib pedagang dan masyarakat Samarinda,” tegasnya. (Tik/Ftr/Adv/DPRD Samarinda)
