Kekurangan RPU, RPH, dan Juleha Bersertifikat Halal di Samarinda, Abdul Rohim Dorong Pemkot Berperan Aktif

Redaksi

a807583e whatsapp image 2024 06 17 at 19.08.11
a807583e whatsapp image 2024 06 17 at 19.08.11

Benuanta.id – Abdul Rohim, Ketua Pansus II DPRD Samarinda, menekankan pentingnya bahan baku yang memenuhi standar halal dan higienis dalam proses produksi barang.

“Kualitas produk akhir sangat bergantung pada bahan baku yang digunakan. Contohnya, sosis harus dibuat dari bahan yang halal dan higienis agar produknya halal,” jelas Rohim.

Dalam diskusi yang telah dilakukan, Rohim menegaskan bahwa penyediaan bahan baku yang tepat adalah kunci untuk mencapai standar halal dan higienis.

“Salah satu faktor krusial dalam hal ini adalah sektor hulu, yaitu penyediaan bahan baku,” katanya.

Lebih lanjut, Rohim mengungkapkan bahwa saat ini terdapat kekurangan fasilitas Rumah Potong Unggas (RPU), Rumah Potong Hewan (RPH), dan Juleha bersertifikat halal dan higienis di Samarinda.

“Kontribusi Juleha bersertifikat halal dan higienis di Samarinda hanya sekitar lima hingga sepuluh persen dari total produksi daging dan unggas,” ungkapnya.

Rohim menyatakan bahwa tantangan utama dalam meningkatkan jumlah fasilitas yang bersertifikat adalah memenuhi persyaratan yang ketat, mulai dari infrastruktur hingga SDM dan proses penyembelihan.

Oleh karena itu, Pansus II DPRD Samarinda mendesak Pemerintah Kota Samarinda untuk berperan aktif dalam meningkatkan jumlah fasilitas bersertifikat halal dan higienis.

“Pemkot harus mengambil langkah konkret dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan agar RPU, RPH, dan Juleha di Samarinda segera mendapatkan sertifikasi sesuai UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal,” tegasnya.

Rohim berharap, melalui kerja sama yang baik, Samarinda akan konsisten menyediakan produk halal dan higienis untuk warganya.

“Kami meminta sosialisasi, pendampingan, dan fasilitasi dalam penerbitan sertifikat halal,” pungkasnya. (Tik/Ftr/Adv/DPRD Samarinda)

Bagikan:

Baca Juga