Inflasi Kaltim 2023 Terkendali di Level 3,46 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Cabai, Daging, dan Bawang

Redaksi

mk42wm6u79l6ktz
mk42wm6u79l6ktz

Benuanta.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan bahwa sepanjang tahun 2023 inflasi di Benua Etam terkendali di level 3,46 persen. Jumlah tersebut dinilai relatif terkendali dibandingkan inflasi tahun 2022 sebesar 5,35 persen.

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto, menerangkan bahwa bahan makanan atau volatile food menyumbang inflasi terbesar selama 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, dan beras.

“Komoditas-komoditas tersebut sebagian besar didatangkan dari luar wilayah Kaltim, sehingga rentan terhadap gangguan pasokan dan distribusi. Selain itu, fenomena peningkatan ekonomi di Kaltim juga mendorong tingginya permintaan volatile food,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Selasa (2/1).

Budi melanjutkan, berdasarkan kelompok pengeluarannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil inflasi tertinggi. Sementara itu, kelompok transportasi memegang andil inflasi tertinggi setelah kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.

Dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) se-Kaltim terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Untuk keterjangkauan harga, TPID melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota dan Kabupaten di Provinsi Kaltim. Telah dilaksanakan juga operasi pasar oleh Pemprov Kaltim pada 23-24 Desember 2023 di Samarinda dan 29-30 Desember 2023 di Balikpapan.

“Untuk pilar ketersediaan pasokan, Bulog sedang dan akan menambah pasokan beras di Kaltim,” ungkap Budi.

Guna menjaga komunikasi yang efektif, TPID Provinsi Kaltim serta TPID Kab./Kota Provinsi Kaltim rutin melaksanakan rapat koordinasi guna menjaga stabilitas inflasi. Pada 20 Desember 2023, TPID Provinsi Kaltim juga melaksanakan HLM TPID di Kota Balikpapan guna membahas mengenai antisipasi komoditas yang akan naik harganya pada HBKN Nataru.

Untuk langkah ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif) guna mengendalikan inflasi. Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju Masyarakat yang lebih sejahtera.

Bagikan:

Baca Juga