BENUANTA – Pascabanjir yang menerjang sejumlah kampung di Berau pada Mei lalu, kerusakan tidak hanya terjadi di permukiman warga. Sejumlah fasilitas umum, terutama sekolah, turut menjadi korban. Ruang kelas terendam, akses jalan terputus, dan proses belajar pun lumpuh di banyak wilayah terdampak.
Kondisi ini menuai perhatian dari Anggota DPRD Berau, Arman Nofriansyah. Ia menilai perbaikan terhadap sarana pendidikan tidak boleh ditunda. Pemerintah daerah, katanya, harus memastikan seluruh sekolah siap digunakan sebelum tahun ajaran baru dimulai.
Arman menyebut, persoalan ini bukan hanya soal bangunan yang rusak, tapi menyangkut masa depan anak-anak di daerah. Jika ruang belajar dibiarkan hancur, maka pendidikan mereka ikut terancam.
Ia juga mengingatkan pentingnya alokasi anggaran yang responsif terhadap situasi darurat. Menurutnya, 20 persen dari APBD yang dialokasikan untuk sektor pendidikan tak cukup menjawab kebutuhan lapangan jika tak dikelola secara berpihak.
“Proporsi 20 persen itu angka formal. Tapi kenyataannya, ketika bencana datang, kebutuhan melonjak drastis. Harus ada keberpihakan nyata dari pemerintah,” tutupnya. (Adv/DPRD Berau)