BENUANTA – Pemerintah daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) tengah menghadapi tantangan besar dalam mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu sektor yang sering luput mendapat perhatian serius adalah retribusi parkir.
Padahal, sektor parkir memiliki potensi besar untuk menjadi sumber PAD berkelanjutan, terutama dengan meningkatnya jumlah kendaraan seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan perkembangan kota-kota di Kalimantan.
Sayangnya, sistem parkir manual yang masih banyak digunakan kerap menghadapi masalah klasik: kebocoran pendapatan, pengawasan yang lemah, serta kurangnya transparansi. Di sinilah digitalisasi parkir menjadi solusi nyata untuk menjawab persoalan tersebut.
MSM Parking: Solusi Digitalisasi Parkir untuk Daerah
Salah satu perusahaan nasional yang fokus pada digitalisasi parkir adalah PT MSM Tiga Matra Satria (MSM Parking Group). Dengan pengalaman sejak 2012, MSM menghadirkan ekosistem parkir modern yang mendukung program Smart City sekaligus meningkatkan PAD daerah.
MSM Parking mengembangkan tiga jenis sistem parkir unggulan yang dapat diterapkan di Kaltim dan Kaltara:
- On-Street Parking dengan M-MPOS
Petugas parkir dilengkapi perangkat genggam (Mobile Multi Payment Online System) untuk menerima pembayaran non-tunai via QRIS, e-wallet, atau kartu debit. Semua transaksi tercatat otomatis, sehingga mengurangi risiko kebocoran. - Off-Street Parking Non-Tunai (Tap & Go)
Digunakan di mal, rumah sakit, hingga kawasan bisnis. Sistem barrier gate otomatis terintegrasi dengan e-money atau aplikasi mobile, membuat transaksi lebih cepat, aman, dan tanpa tunai. - Kartu Parkir Berlangganan (RFID/UHF Sticker)
Cocok untuk pengguna tetap seperti penghuni apartemen atau karyawan kantor. Dengan teknologi RFID/UHF sticker, kendaraan bisa masuk dan keluar otomatis tanpa tapping manual.
Dengan integrasi ketiga sistem ini, MSM membangun Smart Parking Ecosystem yang bisa membantu daerah mengelola retribusi lebih transparan dan efisien.
Manfaat Langsung bagi PAD Daerah
Menurut kajian MSM Parking, penerapan sistem parkir digital dapat meningkatkan pendapatan daerah hingga 30–40 persen dibandingkan dengan metode manual. Hal ini terjadi karena:
- Seluruh transaksi tercatat otomatis.
- Pengawasan real-time dapat dilakukan oleh pemerintah daerah.
- Tidak ada lagi pungutan liar atau kebocoran di lapangan.
Lebih menarik lagi, MSM menawarkan skema Zero Investment bagi Pemda. Artinya, pemerintah daerah tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membangun sistem. Semua infrastruktur ditanggung MSM, sementara hasil bersih dibagi dengan pola Net Profit Sharing (NPS).
Relevansi untuk Kaltim dan Kaltara
Kaltim dan Kaltara merupakan wilayah strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Terlebih dengan pembangunan IKN, arus kendaraan dipastikan akan meningkat tajam. Tanpa sistem parkir modern, pemerintah daerah berisiko kehilangan potensi PAD yang signifikan.
Digitalisasi parkir seperti yang ditawarkan oleh MSM Parking dapat menjadi pilot project bagi kota-kota di Kaltim/Kaltara. Tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menghadirkan wajah baru tata kota yang lebih tertib, modern, dan nyaman bagi masyarakat.
Penutup
Parkir bukan sekadar urusan teknis kendaraan, melainkan sumber pendapatan daerah yang strategis. Dengan digitalisasi, pemerintah daerah tidak hanya mendapat PAD yang lebih besar, tetapi juga transparansi dan pelayanan publik yang lebih baik.
PT MSM Tiga Matra Satria (MSM Parking Group) hadir sebagai mitra daerah dalam mewujudkan solusi parkir modern yang sesuai dengan agenda Smart City dan pembangunan berkelanjutan di Kaltim dan Kaltara.