Dari Lapangan Daerah ke Panggung Nasional: Piala Gubernur Kaltim dan Potensi Sepak Bola Muda

Redaksi

Dari Lapangan Daerah ke Panggung Nasional: Piala Gubernur Kaltim dan Potensi Sepak Bola Muda
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading.

Benuanta.id – Di balik riuhnya pertandingan yang berlangsung selama Piala Gubernur U-13 dan U-15, ada cerita tentang harapan dan potensi besar yang tersembunyi di balik talenta-talenta muda Kalimantan Timur. Ajang ini, yang juga merupakan bagian dari Piala Soeratin Regional, memberi gambaran jelas tentang bagaimana sepak bola di Kaltim tengah bergeliat, terutama di kalangan pemain usia dini.

Menurut Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, turnamen ini menjadi ajang yang menampilkan banyak bakat-bakat muda yang menjanjikan. “Dari pemantauan yang kami lakukan, kami melihat banyak potensi besar di setiap posisi,” ujar Rasman, mengungkapkan keyakinannya akan keberadaan para pemain muda berbakat di Kaltim.

Rasman juga menekankan bahwa untuk menghasilkan pemain yang benar-benar berkualitas, pembinaan harus dimulai dari level yang paling dasar, yakni di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota. “Kita harus mulai dari bawah, dengan memperbanyak kompetisi lokal, terutama di asosiasi kota atau kabupaten PSSI. Kompetisi-kompetisi ini sangat penting untuk menemukan dan mengasah bakat-bakat terbaik,” tambahnya.

Langkah Dispora Kaltim dalam menyelenggarakan turnamen seperti Piala Gubernur adalah upaya awal yang signifikan. Namun, menurut Rasman, untuk memastikan keberlanjutan pengembangan, peran pembina di tingkat daerah sangat vital. “Kami berharap, dengan konsistensi kompetisi seperti ini, Kaltim bisa melahirkan pemain-pemain berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional,” ujarnya optimis.

Turnamen ini bukan sekadar ajang perebutan piala, tetapi juga menjadi sarana untuk menemukan pemain-pemain yang kelak bisa menjadi kebanggaan Kaltim. Dengan pemantauan yang lebih intensif dan pembinaan yang berkesinambungan, beberapa di antara mereka berpotensi besar untuk melangkah lebih jauh, bahkan tampil di timnas di masa depan.

Namun, seperti yang ditegaskan oleh Rasman, untuk mencapai itu semua, dibutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak. “Pembinaan sepak bola tidak bisa dilakukan sendirian. Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, asosiasi sepak bola, serta pihak-pihak yang berkomitmen terhadap kemajuan olahraga,” katanya.

Jika kolaborasi ini dapat terus dibangun, bukan mustahil Kaltim akan menjadi salah satu sentra pembinaan pemain sepak bola terbaik di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komunitas sepak bola lokal, Kaltim berpotensi besar untuk melahirkan talenta-talenta berbakat yang tak hanya berkompetisi di level daerah, tetapi juga bersinar di kancah nasional.

Dengan semakin tingginya antusiasme masyarakat terhadap sepak bola, dan dengan fondasi pembinaan yang terus diperkuat dari level dasar, masa depan sepak bola Kalimantan Timur tampaknya semakin cerah. Kaltim tidak hanya ingin dikenal sebagai provinsi dengan bakat-bakat muda, tetapi juga sebagai tempat di mana sepak bola tumbuh dan berkembang menuju level yang lebih tinggi.

(Upk/Adv/DisporaKaltim)

Bagikan:

Baca Juga