BENUANTA – Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge pekan ini bukan sebagai manajer Chelsea, melainkan sebagai lawan. Namun, serangkaian momen hangat yang terjadi membuktikan bahwa stadion itu akan selalu menjadi rumah bagi sang ‘Special One’.
Meskipun timnya, Benfica, harus menelan kekalahan 0-1 dari Chelsea di ajang Liga Champions, malam itu lebih terasa seperti sebuah reuni emosional. Nama Mourinho diteriakkan berkali-kali oleh suporter The Blues yang tak pernah melupakan jasanya.
Menanggapi sambutan tersebut, Mourinho mengaku sangat tersentuh. Ia merasa punya ikatan yang tak terpisahkan dengan para pendukung setia Chelsea.
“Tentu saja saya berterima kasih kepada mereka (fans). Saya sering bertemu mereka setiap hari di jalan,” kata Mourinho usai laga, Rabu (1/10/25) dini hari.
Kisah Biskuit Kesukaan
Momen paling mengharukan justru terjadi di luar lapangan, tepatnya di ruang konferensi pers. Mourinho bertemu kembali dengan Brian Pullman, seorang staf veteran yang telah mengabdi di Chelsea selama 56 tahun dan kini sudah pensiun.
Sambil tersenyum lebar melihat kolega lamanya, Mourinho melontarkan pertanyaan ringan yang penuh kenangan. “Di mana biskuit favoritku?” tanyanya.
Pullman kemudian menyingkap serbet di dekatnya, memperlihatkan beberapa keping biskuit custard cream kesukaan Mourinho. Pelukan hangat antara keduanya menjadi pemandangan yang menunjukkan betapa dalamnya hubungan mereka.
Selain itu, Mourinho juga terlihat berbincang akrab dengan mantan pemainnya, Joe Cole, dan menyempatkan diri menandatangani jersey seorang fans cilik. Baginya, semua itu adalah bagian dari sejarah yang tak akan lekang oleh waktu.
“Mereka (Chelsea) adalah bagian dari sejarah saya, dan saya adalah bagian dari sejarah mereka,” pungkasnya.