Benuanta.id – Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan (LPADKT) kembali memilih Vendy Meru sebagai nakhoda organisasi untuk periode 2024-2029. Keputusan ini diambil dalam Musyawarah Besar Luar Biasa III (Mubeslub III) yang digelar meriah di The Stones Hotel, Legian, Bali, Sabtu (27/7).
Mubeslub kali ini terasa istimewa karena digelar di luar Pulau Kalimantan, tepatnya di Pulau Dewata. “Bali jadi pilihan karena kita ingin sekaligus menikmati keindahan alamnya,” ujar Vendy saat ditemui detikcom.
Selain itu, menurut Vendy, ada kesamaan budaya antara Dayak dan Bali yang bisa dijadikan bahan untuk studi banding. “Kita akan belajar banyak dari pecalang dan Laskar Bali,” imbuhnya.
Dalam Mubeslub ini, sejumlah agenda penting dibahas, salah satunya adalah perubahan nama organisasi. “Sekarang kita resmi jadi LPADKT saja, lebih singkat dan mudah diingat,” jelas Vendy.
Acara yang dihadiri ratusan peserta ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh anggota LPADKT. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman, serta memperkuat tali persaudaraan.
“Kita bersyukur bisa berkumpul di sini. Semoga silaturahmi kita semakin erat,” ujar Ketua Umum DAD-KT, Zainal Arifin, dalam sambutannya.
Momen haru mewarnai Mubeslub III saat para peserta bersama-sama memanjatkan doa untuk para pendahulu yang telah berjasa membangun LPADKT. “Mereka adalah pahlawan kita,” kata Vendy dengan suara bergetar.
Pihak Majelis Desa Adat Kabupaten Badung, I Nyoman Sujapa, menyambut baik kehadiran LPADKT di Bali. “Kami merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Sujapa juga mengungkapkan bahwa Bali dan Kalimantan memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal adat istiadat. “Kita harus saling belajar dan menjaga hubungan baik,” tambahnya.
