Benuanta.id – Program Pembangunan d Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) di Samarinda menuai kritik pedas dari Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Samarinda. Rohim menyoroti berbagai keluhan masyarakat yang menunjukkan kesenjangan antara janji program dan realitas di lapangan.
“Banyak keluhan yang kami terima menunjukkan bahwa hasil Probebaya tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Pertanyaannya, apakah program ini benar-benar melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan?” tegas Rohim.
Anggota DPRD dari PKS ini juga mempertanyakan potensi penyalahgunaan program, di mana pelaksanaannya tidak sesuai dengan proposal awal. Ia juga mencium adanya politisasi program menjelang pemilu, di mana Probebaya diduga digunakan sebagai alat kampanye oleh beberapa kelompok.
“Perlu ada perbaikan untuk masa depan, khususnya dalam proses diskusi komunitas tentang proposal program,” tegasnya.
Rohim mendesak Pemkot Samarinda untuk segera mengatasi masalah ini, terutama karena program ini melibatkan langsung Ketua Rukun Tetangga (RT).
“Ketua RT sering kali kurang memahami prosedur pemerintahan dan hanya mengikuti arahan. Namun, mereka yang bertanggung jawab jika ada masalah yang timbul karena tanda tangan mereka,” tutupnya. (Tik/Ftr/Adv/DPRD Samarinda)