Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan MTQN XXX di Samarinda

Redaksi

Presiden Jokowi Hadiri Pembukaan MTQN XXX di Samarinda benuanta

BenuantaTepat pukul 15.21 WITA, pesawat kepresidenan yang membawa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APTP) Samarinda, Jalan Poros Samarinda-Bontang, pada Minggu (8/9).

Kedatangan Presiden Jokowi yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi disambut oleh Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Pangdam VI Mulawarman Tri Budi Utomo, dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto.

Akmal Malik menjelaskan bahwa kedatangan Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi adalah untuk menghadiri dan membuka Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXX Tahun 2024, yang dipusatkan di Stadion Gelora Kadrie Oening Samarinda pada malam ini.

“Pemerintah Provinsi Kaltim merasa bangga dan berterima kasih karena dipercaya menggelar MTQN,” ucap Akmal Malik di sela-sela menerima kedatangan Presiden Jokowi beserta Istri.

Menurut Akmal, kedatangan Presiden menjadi kebahagiaan bagi masyarakat Kaltim, terutama dengan adanya momentum Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebab, lanjut Akmal, perhelatan MTQN selama lima tahun terakhir ini dibuka oleh Wakil Presiden.

“Tentu ini merupakan apresiasi Presiden Jokowi kepada masyarakat Kaltim. Kita berterima kasih kepada Presiden Jokowi beserta istri yang bersedia hadir dan membuka MTQN XXX ini,” ungkapnya.

Kehadiran Presiden pada MTQN ini merupakan bagian dari apresiasi Pemerintah Pusat terhadap kinerja Pemprov Kaltim, terutama dalam mendukung pengembangan dan pembangunan IKN.

Penyelenggaraan dan pembukaan MTQN oleh Presiden menjadi momentum untuk mewujudkan lima sukses yang diinginkan Pemprov Kaltim, yakni sukses penyelenggaraan, prestasi, ukhuwah, pemberdayaan ekonomi masyarakat, syiar, dan pengamalan agama.

“Kita harap lima sukses betul-betul terwujud,” jelasnya.

Selain itu, ajang MTQN diharapkan dapat mempromosikan potensi wisata dan budaya di Kaltim, sehingga masyarakat Indonesia tidak hanya mengenal Kaltim dengan pertambangan batu bara saja, tetapi juga potensi wisata dan budaya.

“Jadi, ini momentum kita untuk mengenalkan potensi daerah yang kita miliki,” ungkapnya.

Bagikan:

Baca Juga