Benuanta.id – Setelah meninjau Bandara SAMS Sepinggan, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. Ir. H. R. D. P. M. Akmal Malik, M.Sc., bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melanjutkan peninjauan terkait puncak arus mudik Lebaran 1445 Hijriah di Pelabuhan Penyebrangan Kariangau Balikpapan, Ahad (7/4).
Penurunan Penumpang Signifikan
Pj. Gubernur Akmal Malik mengungkapkan bahwa situasi di Pelabuhan Kariangau terkendali dengan jumlah penumpang yang relatif lebih sedikit dibandingkan tahun 2023. Penurunan penumpang ini diperkirakan mencapai 50% dan diduga karena dibukanya akses jalan tol Samboja Km.38 (jalur Sepaku Semoi).
“Banyak pemudik yang memilih jalur darat untuk menuju Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,” jelas Pj. Gubernur Akmal Malik.
Masa Depan Pelabuhan Kariangau
Pj. Gubernur Akmal Malik menuturkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan DPRD dan Dinas Perhubungan terkait upaya pelestarian Pelabuhan Kariangau karena nilai sejarahnya.
“Penyebrangan Niaga ini memiliki sejarah penting. Kita akan diskusikan lebih lanjut agar penyebrangan ini menjadi salah satu moda transportasi laut yang berkelanjutan,” tuturnya.
Pj. Gubernur Akmal Malik juga mempertimbangkan potensi alih fungsi Pelabuhan Kariangau menjadi museum setelah Jembatan Pulau Balang selesai dibangun, yang mana akan berdampak pada penurunan frekuensi penyeberangan feri.
Pelayanan Arus Mudik dan Kendala
Secara umum, pelayanan arus mudik di Pelabuhan Kariangau berjalan dengan baik, meskipun terdapat penurunan jumlah penumpang.
“Alhamdulillah pelayanan arus mudik berjalan dengan baik, meskipun ada kendala seperti waktu tunggu kapal yang lama bagi beberapa pemudik,” ungkap Pj. Gubernur Akmal Malik.
Pj. Gubernur Akmal Malik memastikan bahwa tarif tiket penyeberangan tetap standar dan tidak mengalami kenaikan.