Petani Menyusut, DPRD: Jangan Cuma Kampanye Pangan, Ayo Bertindak

Redaksi

BENUANTA – Kekhawatiran terhadap masa depan ketahanan pangan mulai terasa di Bumi Batiwakkal. Penurunan minat bertani di kalangan masyarakat, terutama dalam sektor pertanian padi, menjadi sorotan serius anggota DPRD Berau, Sri Kumalasari.

Sri melihat fenomena ini sebagai kondisi yang kian mengkhawatirkan. Ia menyebut, jika dibiarkan tanpa upaya konkret, Berau bisa menghadapi krisis pangan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ironisnya, tren penurunan ini justru terjadi di tengah gencarnya program ketahanan pangan yang diusung pemerintah daerah.

“Di sisi pemerintah, programnya ke arah menciptakan ketahanan pangan. Tapi jumlah masyarakat yang mau bertani justru mengalami penurunan,” ujar Sri.

Bagi legislator ini, bertani bukan sekadar aktivitas ekonomi, tapi pondasi utama dalam menjaga stabilitas pangan. Jika masyarakat semakin enggan turun ke sawah, maka impian membangun ketahanan pangan hanya akan menjadi slogan kosong.

“Sektor pertanian itu fondasi utama, kerangka utama untuk stabilitas pangan,” tegasnya.

Karena itu, ia mendesak Pemerintah Kabupaten Berau untuk lebih dari sekadar menyosialisasikan program. Ia menilai perlu ada langkah nyata, terukur, dan bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Pemerintah harus mulai sering hadir di tengah masyarakat. Untuk sosialisasi dan edukasi, dan yang paling penting untuk memberikan dukungan nyata,” ucapnya.

Sri juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Tujuannya, mencari tahu akar persoalan yang membuat masyarakat kehilangan minat dalam bercocok tanam.

“Kalau pemerintah hanya kampanye tanpa tindakan yang menyentuh langsung, semangat masyarakat tidak akan tumbuh. Kita butuh tindakan nyata, bukan hanya narasi,” katanya mengingatkan. (Adv/DPRD Berau)

Bagikan:

Baca Juga