Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024: PAN dan Golkar Dukung Prabowo Subianto Sebagai Capres
Benuanta.id – Dalam perjalanan menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dinamika politik semakin menarik perhatian publik dengan keputusan strategis dari dua partai besar, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar. Kedua partai tersebut secara resmi mengumumkan dukungan mereka untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, sebagai calon presiden. Langkah ini memetakan arah koalisi politik baru yang semakin mengokohkan posisi Prabowo Subianto dalam bursa calon kepala negara.
Keputusan penting ini juga menandai kolaborasi antara PAN dan Golkar dalam membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang sebelumnya telah ditempati oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai-partai ini telah menjalin kesepakatan selama setahun terakhir, dan bergabungnya PAN dan Golkar semakin memperkuat solidaritas koalisi ini.
Sebelumnya, PAN dan Golkar sempat berkomunikasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam upaya membentuk koalisi Indonesia Bersatu. Namun, upaya tersebut mengalami kebuntuan setelah PAN dan Golkar memilih untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden, sedangkan PPP memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo.
Keputusan PAN dalam mendukung Prabowo sebagai calon presiden bukanlah suatu hal yang baru. Partai ini telah menunjukkan konsistensi dalam mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, dan kini melanjutkan tradisi ini dalam Pemilu 2024.
Dominasi politik Prabowo Subianto semakin terlihat kuat dengan dukungan dari empat partai pendukungnya, yaitu Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN. Hal ini membawa Prabowo Subianto menduduki posisi dominan di DPR RI dengan menguasai 265 kursi, atau setara dengan 46% dari total jumlah kursi. Keunggulan ini melampaui dua calon presiden lainnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Lanskap politik terkini juga memperlihatkan adanya tiga poros dukungan capres dalam Pilpres 2023 dari berbagai partai koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. PDIP dan PPP memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, sementara Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN mengarahkan dukungan mereka kepada Prabowo Subianto. Sementara itu, Partai Nasdem mendukung Anies Baswedan.
Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan menjadi calon presiden dari KKIR, mengakui bahwa inklusi Golkar dan PAN dalam koalisi ini adalah bagian dari usaha bersama dalam tim pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Ini mencerminkan kesatuan dalam upaya membangun dan memajukan bangsa.
“Dengan tegas, kami menyatakan bahwa kami adalah bagian integral dari tim pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Insinyur Haji Joko Widodo,” kata Prabowo dalam pidatonya usai menerima dukungan dari Golkar dan PAN.
Momentum deklarasi dukungan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Airlangga Hartarto (Ketua Umum Partai Golkar), Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), dan Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), yang semuanya memiliki peran strategis dalam pemerintahan Jokowi.
Partai Golkar memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dengan didasari pada kesamaan latar belakang dan pandangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Begitu pula dengan PAN, yang telah menjalin kerja sama selama 10 tahun bersama Prabowo dalam dunia politik dan percaya bahwa Prabowo memiliki kapabilitas untuk meraih kemenangan dalam pemilihan ini.
Sementara itu, Airlangga menyampaikan bahwa keputusan partainya dalam memberikan dukungan kepada Prabowo diambil karena keduanya memiliki akar yang sama dalam Partai Golkar dan berbagi latar belakang yang serupa. Keputusan ini juga selaras dengan komitmen Partai Golkar untuk meneruskan prestasi yang telah dicapai oleh Presiden Joko Widodo selama dekade terakhir, terutama dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
“Arahan kepemimpinan 10 tahun ke depan memiliki arti yang penting, dan Partai Golkar melihat bahwa kepemimpinan Prabowo Subianto sangatlah sesuai untuk membantu Indonesia keluar dari perangkap pendapatan menengah,” kata Airlangga.
Sementara itu, Zulkifli Hasan menyatakan dukungan yang kuat terhadap Prabowo Subianto karena kolaborasi yang telah terjalin selama 10 tahun dalam dunia politik. Meskipun mengalami kekalahan dalam dua Pemilu sebelumnya, PAN memiliki keyakinan bahwa Prabowo akan berhasil meraih sukses dalam persaingan ini.
“Kami telah berjalan bersama dengan Prabowo selama 10 tahun. Di situasi seperti ini, mengapa tidak bersabar sejenak? Kami yakin bahwa perjuangan yang telah kami lalui selama 10 tahun akan menghasilkan hasil yang positif,” tegas Zulkifli Hasan.
Dengan dukungan yang semakin solid dari koalisi partai-partai besar, dan dengan sejumlah tokoh strategis bersatu di belakangnya, Prabowo Subianto memasuki panggung Pemilu 2024 dengan posisi yang kuat dan optimisme tinggi untuk merebut kursi kepresidenan.