Benuanta.id – Sebagai salah satu daerah penghasil pangan dan hortikultura di Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertaniannya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengembangkan konsep pertanian terintegrasi berbasis kawasan.
Untuk mewujudkan konsep tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar bekerja sama dengan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kedua belah pihak melakukan penelitian bersama untuk menganalisis kelayakan usaha pertanian di lima kawasan yang telah ditetapkan sebagai lokasi pertanian terpadu.
“Kami ingin mengetahui potensi dan tantangan yang ada di masing-masing kawasan, serta strategi yang tepat untuk mengembangkan pertanian terintegrasi di sana,” ujar Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, Senin (30/10).
Lima kawasan yang menjadi fokus penelitian adalah Kecamatan Marangkayu, Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II. Dari kelima kawasan tersebut, tiga di antaranya dipilih sebagai sampel penelitian pilot project, yaitu Sebulu-Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu dan Tenggarong Seberang.
Menurut Ketua Tim Peneliti UGM, Alia Bihrajihant Raya, pertanian terintegrasi berbasis kawasan merupakan konsep yang menggabungkan berbagai komoditas pertanian, baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, maupun agroindustri, dalam satu kawasan yang terintegrasi dan saling mendukung.
“Konsep ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan produktivitas, efisiensi, diversifikasi, kesejahteraan, dan ketahanan pangan. Kawasan pertanian terintegrasi di Kukar juga memiliki nilai strategis, karena dapat menjadi lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN),” paparnya.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masing-masing kawasan pertanian terintegrasi di Kukar.
“Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan di daerah,” tutupnya. (Nfl/Ftr/Adv/Diskominfo Kukar)