Benuanta.id – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Sutomo Jabir, menyoroti sejumlah daerah di Kaltim yang masih belum teraliri listrik. Salah satunya di Kutai Timur (Kutim).
Sutomo mengatakan, di Kutim ada 2 daerah yang belum teraliri listrik secara optimal, yaitu di Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran. Dari 1.038 desa se-Kaltim, ada 839 desa yang sudah teraliri listrik.
“Jadi masih ada 199 desa yang belum bisa dijangkau oleh PLN,” ujar Sutomo.
Sutomo berharap, jaringan listrik di Kutim bisa diselesaikan pada tahun depan. Namun, dia menilai itu akan sulit tercapai karena ada kendala di lokasi, khususnya di Kecamatan Sangkulirang dan Sandaran.
Menurut Sutomo, PLN sebenarnya sudah ada rencana untuk membangun jaringan di daerah tersebut. Namun, tak bisa langsung direalisasikan karena kawasan itu masuk ke dalam wilayah izin usaha dari PT Kayan Hydro Energy (KHE).
“Sampai hari ini belum melakukan apa-apa, belum ada gerakan untuk membangun pembangkit atau membangun jaringan ke wilayah tersebut,” kata Sutomo.
Oleh karena itu, Sutomo meminta Pemprov Kaltim untuk memediasi persoalan itu dan mencari solusi.
“Jadi bisa duduk bareng antara PLN, PT KHE, dan Dinas ESDM Kaltim terkait siapa yang bertanggung jawab untuk membangun itu,” sambungnya.
Menurut Sutomo, jika PT KHE tetap ingin membangun jaringan di sana, maka seharusnya sudah dimulai dari sekarang. Namun jika tak bisa, pihaknya menyarankan agar perusahaan bisa melepaskan wilayah itu ke PLN.
“Sebab PLN sudah siap membangun kalau itu lepas dari izin perusahaan,” beber Sutomo.
Sutomo menilai, jika Pemprov Kaltim tidak bisa menyelesaikan persoalan ini, maka Kaltim bakal sulit mewujudkan 100 persen elektrifikasi pada tahun depan.
Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir meminta Pemprov Kaltim untuk memediasi persoalan pembangunan jaringan listrik di Kutim. Sutomo menilai, persoalan ini akan sulit tercapai jika tidak ada titik temu antara PLN, PT KHE, dan Pemprov Kaltim. (Tik/Ftr/Adv/DPRD Kaltim)