Benuanta.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta mengadakan rapat untuk membahas rencana pengembangan kawasan pertanian terintegrasi di Kukar. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Bappeda Kukar pada Kamis (12/10).
Kawasan pertanian terintegrasi adalah kawasan yang menggabungkan beberapa sektor usaha tani, seperti sawah, hortikultura, peternakan, dan perikanan. Kawasan ini juga dilengkapi dengan hilirisasi produk, jalan usaha tani, irigasi, dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa).
Pemkab Kukar telah menetapkan lima kawasan pertanian terintegrasi yang meliputi enam kecamatan, yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu. Lima kawasan ini akan menjadi model kawasan pertanian terintegrasi di Kukar.
Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan kawasan pertanian terintegrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Dengan adanya kawasan ini, diharapkan dapat tercipta ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan mandiri.
“Kawasan ini ketika sudah terbangun, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing produk pertanian Kukar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Kukar bekerja sama dengan UGM untuk mendapatkan bantuan teknis dan ilmiah dalam pengembangan kawasan pertanian terintegrasi. Ia berharap kerjasama ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap UGM dapat memberikan masukan dan solusi yang terbaik untuk pengembangan kawasan pertanian terintegrasi di Kukar,” tuturnya. (Nfl/Ftr/Adv/Diskominfo Kukar)