Benuanta.id – Pemerintah Indonesia akan mengirim kapal rumah sakit bantu ke perairan sekitar Gaza, Palestina, setelah mendapat izin dari pemerintah Mesir.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya bertemu dengan perwakilan pemerintah Mesir di Indonesia untuk membicarakan misi pengiriman kapal rumah sakit itu.
“Kami terus koordinasi, pada hari Senin, saya undang Duta Besar Mesir dan Duta Besar Palestina untuk koordinasi bantuan-bantuan selanjutnya,” kata Prabowo di sela-sela kegiatannya mendampingi Presiden RI Joko Widodo melepas bantuan dari pemerintah RI ke Gaza di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.
Menhan RI melanjutkan, “Begitu Mesir mengizinkan, kami akan kirim.”
Prabowo menyebut kapal rumah sakit itu di antaranya merupakan KRI (kapal perang Indonesia) yang juga berfungsi sebagai kapal rumah sakit bantu yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut. TNI AL sejauh ini diperkuat tiga KRI yang juga berfungsi sebagai rumah sakit bantu, yaitu KRI dr. Soeharso-990, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Walaupun demikian, Prabowo tidak menyebut KRI mana yang disiapkan untuk dikirim di perairan sekitar Gaza.
Selain mengirim kapal rumah sakit, Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama ke Gaza pada Sabtu (4/11). Bantuan tersebut berupa 51,5 ton bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya.
Bantuan tersebut diangkut menggunakan dua pesawat C-130 Hercules dari TNI AU dan satu pesawat Boeing 737 yang disewa oleh Mabes Polri. Total kru pesawat dari TNI AU yang berangkat dalam misi kemanusiaan itu sebanyak 42 personel ditambah dua perwira menengah TNI dari Kementerian Pertahanan RI.
Rute penerbangan pesawat nantinya dari Jakarta, kemudian transit di beberapa negara, dan mendarat di El Arish, Mesir. Bantuan itu kemudian diangkut lewat jalur darat, yang dalam pengirimannya dibantu oleh Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian diserahkan ke Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina (UNRWA). (Antara)