Maximus Tipagau dan Peggi Patrisa Pattipi Dengarkan Aspirasi Anak Muda Timika

Redaksi

Maximus Tipagau dan Peggi Patrisa Pattipi Dengarkan Aspirasi Anak Muda Timika benuanta

BenuantaSabtu malam di Cafe Mulo, Jl. Budi Utomo, Timika, diwarnai suasana diskusi hangat saat dua tokoh publik, Maximus Tipagau, S.E., dan Peggi Patrisa Pattipi, menyempatkan diri untuk bertemu dengan para anak muda Timika. Pertemuan ini berlangsung santai namun bermakna, saat mereka mendengarkan aspirasi serta keluhan yang dihadapi generasi muda di Mimika.

Diskusi yang berlangsung terbuka itu membahas berbagai isu krusial, mulai dari masalah sosial hingga ekonomi. Salah satu topik yang mengemuka adalah tingginya biaya pengobatan malaria. Mey, seorang peserta diskusi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap mahalnya obat malaria, yang menjadi beban besar bagi masyarakat yang bekerja dengan gaji minimum.

“Pengobatan malaria sangat mahal, Pak. Terutama bagi kami yang bekerja dengan UMP rendah. Kadang obat-obatan yang diresepkan bisa sampai lima butir sehari kalau berat badan pasien besar. Ini sangat memberatkan,” ujar Mey, merujuk pada beban biaya yang dirasakan masyarakat, meski mereka sudah terdaftar di BPJS Kesehatan.

Respon Maximus Tipagau: Upaya Solusi untuk Akses Kesehatan

Menanggapi keluhan tersebut, Maximus Tipagau menegaskan bahwa masalah kesehatan masyarakat, khususnya malaria, menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah. Maximus menyatakan kesiapannya untuk membawa aspirasi ini ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi guna mencari solusi yang lebih komprehensif.

“Saya mendengar keluhan ini dan sangat memahami kesulitannya. Kesehatan adalah hak dasar yang harus dijamin oleh pemerintah. Saya akan memastikan isu ini dibahas lebih lanjut di tingkat pemerintah daerah, agar biaya pengobatan malaria bisa lebih terjangkau bagi semua,” ungkap Maximus, memberikan harapan bagi para peserta diskusi.

Peggi Patrisa Pattipi: Akses Layanan Kesehatan Harus Dijamin

Peggi Patrisa Pattipi turut memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Ia menekankan bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan pemerintah harus memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang memadai tanpa terkendala biaya.

“Kita perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa mendapatkan akses layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Timika, dan harus ada solusi nyata untuk menanganinya,” ujar Peggi, menegaskan komitmennya.

Harapan dan Aspirasi Anak Muda Timika

69e80038 2f60 4f67 8900 9b23b57733ba 1024x682
Maximus Tipagau dan Peggi Patrisa Pattipi Dengarkan Aspirasi Anak Muda Timika

Pertemuan tersebut membawa harapan baru bagi generasi muda Timika. Mereka tidak hanya menyuarakan keprihatinan tentang malaria, tetapi juga mengangkat isu kesejahteraan umum, seperti perlunya kenaikan UMP dan peningkatan fasilitas publik yang memadai.

“Selain masalah kesehatan, kami berharap pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan kami secara keseluruhan, termasuk menaikkan UMP agar bisa hidup lebih layak,” tambah salah satu peserta diskusi.

Tindak Lanjut Aspirasi Masyarakat

Diskusi antara Maximus Tipagau, Peggi Patrisa Pattipi, dan anak muda Timika menjadi bukti nyata adanya dialog yang sehat antara masyarakat dan pemimpin. Langkah selanjutnya yang diharapkan adalah bagaimana pemerintah daerah dapat menerjemahkan aspirasi ini menjadi kebijakan konkret yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan.

Bagikan:

Baca Juga