Benuanta.id – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa bullying di sekolah adalah sesuatu yang berbahaya dan harus dicegah.
Hal itu disampaikan Hetifah berkaitan dengan kasus bullying siswa sekolah yang terjadi di Cilacap dan Balikpapan yang viral di media sosial.
“Bullying bukan sesuatu yang biasa, jangan sampai ada tindakan kekerasan sesama teman di lingkungan sekolah,” ujar Hetifah melansir ANTARANEWS, Senin (2/10).
Ia mengatakan bahwa praktik bullying tidak hanya fisik, tetapi juga nonfisik, seperti berkata kasar atau perundungan di dunia maya (cyber bullying).
Hetifah menjelaskan bahwa pemerintah telah meluncurkan episode ke-25 yaitu pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kekerasan di sekolah bisa diminimalisir sebanyak mungkin.
“Pihak sekolah harus punya channel untuk mengadu jika peserta didik terkena masalah, selain itu guru BK harus menjadi teman yang baik bagi peserta didik,” kata Hetifah.
Hetifah juga menyoroti peran orang tua dalam mencegah bullying di sekolah. Menurutnya, orang tua harus menciptakan suasana rumah yang menyenangkan dan membahagiakan bagi anak-anak, bukan menekan atau membully mereka.
“Orang tua harus membangun komunikasi dan kedekatan dengan anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui masalah yang dihadapi anak, termasuk jika mereka mengalami bullying di sekolah,” tutur Hetifah.
Hetifah menambahkan bahwa pemerintah juga telah melakukan assesment terhadap sekolah-sekolah terkait isu bullying.
“Jika ada sekolah yang terbukti melakukan bullying, maka rapor mereka akan merah. Tetapi jika sekolah terlihat menyenangkan biasanya prestasi anak lebih bagus,” jelas Hetifah.