Benuanta.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan telah mengeluarkan peringatan kepada warga pesisir yang tinggal di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk bersiap-siap menghadapi ancaman pasang laut tinggi. Diprakirakan bahwa gelombang pasang bisa mencapai ketinggian hingga 2,7 meter dalam periode 11 hingga 20 Agustus mendatang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, mengingatkan, “Pasang laut tertinggi diperkirakan akan terjadi pada 17 Agustus dengan ketinggian mencapai 2,7 meter pada pukul 07.00 WITA.” Dalam laporannya di Balikpapan pada hari Sabtu lalu.
Tak hanya warga yang tinggal di daerah pesisir yang diimbau, tetapi juga para nelayan serta pemilik tambak ikan, seperti bandeng, udang, dan bahkan kepiting. Kawasan pesisir di beberapa kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sekitarnya terdapat banyak tambak, yang rentan terkena dampak pasang laut tinggi. Wilayah-wilayah ini termasuk Kecamatan Penajam, Babulu, dan Sepaku.
“Kami juga mengingatkan bahwa sejumlah bangunan dan rumah berada di daerah pesisir, sehingga warga diharapkan untuk bersiap-siap dengan mengangkat barang-barang ke lantai yang lebih tinggi untuk menghindari risiko kebasahan,” tambah Novrida.
Selain wilayah Perairan Balikpapan, beberapa wilayah lainnya juga akan terdampak pasang laut tinggi. Muara Sungai Berau di Kabupaten Berau diperkirakan akan mengalami pasang laut tertinggi sekitar 2,6 meter pada 18 hingga 20 Agustus. Sementara itu, pulau Nubi termasuk Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya, juga diantisipasi mengalami pasang laut tinggi mencapai 2,6 meter pada 16 hingga 19 Agustus.
Wilayah Teluk Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur juga tidak luput dari ancaman pasang laut tinggi ini. Pasang tertinggi di wilayah ini diharapkan mencapai 2,4 meter pada 16 hingga 18 Agustus.
BMKG mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada dan siaga menghadapi situasi ini. Dalam situasi pasang laut tinggi seperti ini, langkah-langkah pencegahan dan persiapan menjadi kunci utama dalam meminimalisir potensi kerugian.