Benuanta.id – Islam tidak hanya mengajarkan tentang spiritualitas dan ibadah, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta tanggung jawab sosial yang tinggi. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Andika Pujangkoro, SE,M.Ec.Dev, CA, CWA alias Syekh Muda Muhammad Harun, seorang pengusaha yang berdakwah dan merupakan founder dari Italus Grapadi International, beliau membagikan pandangannya tentang bagaimana Islam memandang pendidikan, ilmu pengetahuan, tanggung jawab sosial, serta pentingnya menyeimbangkan aspek ekonomi dalam konteks keberkahan.
Pendekatan Terhadap Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Menurut Andika, Islam menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam kehidupan seorang Muslim. “Pendidikan bukan hanya tentang memperoleh gelar atau kualifikasi tertentu, tetapi juga tentang memperoleh pengetahuan yang bermanfaat baik untuk dunia maupun akhirat,” ujarnya. Dalam hadis yang disampaikan Rasulullah Muhammad SAW, “Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat,” Islam mendorong umatnya untuk terus-menerus menuntut ilmu sepanjang hidup mereka.
Andika menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dalam Islam sangatlah luas, mencakup baik ilmu agama maupun ilmu dunia yang berguna bagi kemajuan umat manusia. “Dengan ilmu, seseorang dapat memahami agama dengan lebih dalam dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Tanggung Jawab Sosial Seorang Muslim

Selain pendidikan, Islam juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial seorang Muslim terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Andika mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, “Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” Hal ini menegaskan bahwa iman yang tinggi harus disertai dengan tanggung jawab yang besar terhadap keluarga serta masyarakat di sekitarnya.
“Tanggung jawab sosial bukanlah sekadar kepedulian, tetapi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim,” tegas Andika. Menurutnya, dengan memenuhi kewajiban ini, seorang Muslim dapat berkontribusi secara positif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan bermanfaat bagi semua.
Menyeimbangkan Aspek Ekonomi dalam Konteks Keberkahan
Andika juga menekankan pentingnya menyeimbangkan aspek keuangan dalam kehidupan seorang Muslim. “Islam mengajarkan agar kita tidak hanya memberi sedekah, tetapi juga menjaga keberkahan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan keuangan keluarga,” katanya. Dalam konteks ini, Rasulullah SAW pernah mengingatkan agar umatnya menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian dan bijaksana dalam hal mengelola finansial mereka. Sebagaimana sabda beliau:
“Sebaik-baik harta adalah harta yang bermanfaat.”
Pesan ini menegaskan pentingnya menggunakan pendapatan secara produktif dan bermanfaat, serta menghindari pemborosan dan penggunaan yang tidak bermanfaat. Dengan demikian, setiap Muslim dihimbau untuk memastikan bahwa sumber pendapatan mereka halal dan diperoleh dengan cara yang baik, serta digunakan dengan bijak untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Membangun SDM Islam yang berkualitas dan bertanggung jawab sosial yang tinggi merupakan suatu amanah bagi setiap Muslim. Islam tidak hanya mengajarkan untuk beribadah kepada Allah SWT, tetapi juga untuk membangun keilmuan, menjalankan tanggung jawab sosial, serta menyeimbangkan aspek ekonomi dalam konteks keberkahan hidup. Melalui wawancara ini, Syekh Muda Muhammad Harun mengingatkan kita akan pentingnya terus menuntut ilmu, berkontribusi dalam masyarakat, dan mempertahankan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah kita.
Bagi mereka yang tertarik untuk mengembangkan proyek atau bisnis dengan fokus pada kualitas dan studi kelayakan yang matang, dapat menghubungi jasa pembuatan studi kelayakan untuk mendapatkan panduan dan solusi terbaik.
Dengan demikian, semoga upaya kita dalam mengembangkan SDM Islam yang berkualitas, bertanggung jawab sosial, dan berkeberkahan ekonomi dapat membawa manfaat besar bagi kemajuan umat dan kehidupan ini secara keseluruhan.