BENUANTA – Program beasiswa Gratispol besutan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk DPRD Berau. Terlebih, Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) turut menjadi bagian dari perguruan tinggi yang menjalankan program pendidikan unggulan ini.
Namun di tengah pujian, Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, mengingatkan pentingnya transparansi dan ketepatan sasaran dalam proses seleksi penerima. Ia menekankan bahwa program yang baik tak boleh hanya tampak mengesankan di atas kertas.
“Kita semua mau program-program yang kita miliki ini bisa tepat sasaran,” ujar Dedy.
Ia menegaskan, pendataan calon penerima harus dilakukan secara ketat dan selektif. Terutama untuk mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu, yang seharusnya menjadi prioritas utama penerima beasiswa Gratispol.
Menurutnya, program seperti Gratispol berpotensi besar mengangkat beban pendidikan bagi kelompok rentan. Tetapi tanpa seleksi yang akurat dan pendataan yang jujur, potensi itu bisa meleset.
“Supaya mereka yang kesulitan biaya karena kondisi ekonomi, bisa langsung terbantu dengan adanya program ini. Saya sangat menyambut baik program ini, ini merupakan program yang hebat,” tegas Dedy.
Gratispol sendiri merupakan program unggulan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, bersama Wakil Gubernur Seno Aji. Resmi diluncurkan pada 21 April 2025, program ini menawarkan beasiswa untuk jenjang pendidikan SMA/SMK, SLB, hingga pendidikan tinggi mulai dari D3 sampai S3.
DPRD Berau berharap, semangat inklusivitas yang digaungkan dalam peluncuran Gratispol tak sekadar menjadi slogan. Ketelitian dalam pendataan dan ketegasan dalam seleksi harus menjadi fondasi utama agar bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan. (Adv/DPRD Berau)