Benuanta.id – Ikan gabus atau iwak haruan sangat umum ditemukan di Kalimantan Timur (Kaltim). Ikan ini memiliki nilai ekonomis tinggi karena mengandung albumin yang tinggi, protein hewan, dan berbagai manfaat lainnya.
Ikan gabus dapat ditemukan di perairan dangkal dengan arus tenang, seperti sungai, danau, kolam, rawa, saluran air, hingga persawahan. Ikan ini juga memiliki kemampuan bertahan hidup tinggi, bahkan di air keruh atau berlumpur dengan kadar oksigen yang rendah.
“Ikan gabus punya alat pernapasan tambahan, membuatnya tetap hidup sampai kondisi yang minim oksigen,” kata Profesor Esti Handayani Hardi, selaku Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul).
Kendati demikian, budidaya ikan gabus di Kaltim masih jarang ditemukan. Padahal, ikan ini memiliki potensi untuk menjadi komoditas ekspor.
“Ikan gabus bisa jadi komoditi bernilai ekspor. Misalnya membuat fillet ikan gabus yang berukuran besar. Sehingga bisa diterima banyak negara, yang senang mengonsumsi ikan,” kata Esti.
Ketua DPD Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Kaltim, Mohammad Hamzah meyakini bahwa semua produk perikanan itu laris manis di bidang ekspor.
“Apalagi ikan gabus yang favorit dan punya manfaat,” kata Hamzah.
Hanya saja, menurut Hamzah ada pelbagai hal yang perlu ditelaah lebih jauh mengenai upaya budidaya. Di antaranya kecepatan produksi pengembangbiakannya.
“Ini jadi pertimbangan. Bagaimana kecepatan produksinya, kebutuhan pakannya tinggi atau tidak. Itu yang perlu ditinjau,” sebutnya.
Hamzah melanjutkan, secara prinsip produk perikanan itu diminati seluruh masyarakat dunia. Akan tetapi yang perlu diingat, ekspor bertujuan untuk mendapatkan harga lebih tinggi daripada harga di domestik.