Benuanta.id – Dunia olahraga difabel di Kalimantan Timur (Kaltim) baru saja menerima angin segar. Setelah mencatatkan prestasi gemilang dengan menempati peringkat ke-13 dalam Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Solo, dengan torehan 38 medali – 7 emas, 13 perak, dan 18 perunggu – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim kini tengah merancang pendirian sebuah sekolah olahraga khusus bagi atlet difabel. Sekolah ini nantinya akan mengadopsi model yang sudah terbukti berhasil, yaitu Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas (Skodi) di Solo.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, mengungkapkan bahwa rencana ini lahir sebagai respons atas kesuksesan Peparnas 2024 yang memperlihatkan potensi besar atlet difabel asal Kaltim. Menurutnya, pembentukan sekolah olahraga difabel ini akan menjadi langkah strategis dalam mencetak atlet difabel yang tak hanya berprestasi di level nasional, tetapi juga internasional.
“Kami melihat Skodi Solo sebagai model yang patut dicontoh. Sekolah tersebut telah berhasil mengembangkan atlet difabel secara holistik, dengan mengintegrasikan pendidikan formal dan pelatihan olahraga,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa, melalui sekolah ini, para atlet difabel di Kaltim akan memperoleh pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi, mempersiapkan mereka tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai individu yang siap menghadapi tantangan di luar dunia olahraga.
Skodi Solo, yang telah berdiri sejak beberapa tahun lalu, dianggap sebagai pionir dalam menciptakan model pembinaan atlet difabel yang komprehensif. Selain memberikan fasilitas pelatihan olahraga yang profesional, Skodi juga memberikan pendidikan formal yang memungkinkan para siswa untuk meraih masa depan yang lebih baik, dengan tetap menjamin perkembangan karier olahraga mereka.
“Harapannya, dengan adanya pusat pembinaan ini, Kaltim bisa mencetak atlet difabel yang lebih berkualitas, yang siap bersaing di ajang-ajang olahraga besar, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Bagus.
Pendirian sekolah olahraga ini juga diharapkan bisa menjadi pusat percontohan, di mana model yang sama bisa diterapkan di daerah lain, memperluas akses dan peluang bagi atlet difabel di seluruh Indonesia. Dengan komitmen tersebut, Dispora Kaltim optimistis bahwa pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan akan meningkatkan kualitas atlet difabel Kaltim ke level yang lebih tinggi.
Rencana ini, yang berfokus pada pelatihan fisik serta pendidikan formal, bertujuan untuk menciptakan regenerasi atlet difabel yang lebih kuat dan lebih siap dalam menghadapi kompetisi global. Sekolah olahraga difabel Kaltim ini bukan hanya soal memenangkan medali, tetapi juga tentang memberikan kesempatan yang setara bagi semua pihak, tanpa terkecuali.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi para difabel di Kaltim untuk berkarier di dunia olahraga, sekaligus memecahkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh atlet difabel di Indonesia, termasuk akses pelatihan yang profesional dan terjangkau.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, serta mengadopsi model yang sudah terbukti efektif, sekolah olahraga difabel ini diharapkan menjadi langkah maju dalam pengembangan olahraga difabel di Indonesia.
(Upk/Adv/DisporaKaltim)