BENUANTA – Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, tak hanya memahami pendidikan dari balik meja parlemen. Sebelum duduk di kursi legislatif, ia pernah berada di barisan depan ruang kelas, berdiri di hadapan siswa-siswa dengan segala ragam sikap dan karakter. Pengalaman itu membuatnya paham benar: mengajar bukan sekadar mentransfer ilmu, tapi juga perjuangan batin.
“Setiap anak punya kelebihan dan kekurangan. Dalam sikap maupun prestasi,” ujar Dedy, mengingat kembali dinamika di ruang kelas.
Ia mengingatkan, menjadi guru bukan pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan yang tidak terlihat dari luar, terutama saat berhadapan dengan murid yang kerap melanggar aturan atau bersikap kurang menyenangkan. Dalam situasi seperti itu, Dedy berpesan agar guru tetap menjaga emosi.
“Saya juga pernah mengajar, jadi sedikit banyak tergambar situasi mengajar itu bagaimana. Tapi mohon untuk bapak/ibu guru, jangan sampai mudah dipancing emosinya,” ujarnya.
Dedy meyakini bahwa setiap anak perlu pendekatan yang berbeda. Guru dituntut lebih dari sekadar pengajar; mereka harus menjadi pengamat, pendengar, dan pendamping karakter. Ia mencontohkan, siswa yang terlalu aktif atau bahkan membangkang tak bisa diperlakukan dengan cara yang sama seperti siswa yang tenang.
“Karena saya yakin, kita semua paham kok. Bahwa anak-anak itu sikapnya beda-beda, karakternya juga,” kata Dedy.
Dari ruang kelas ke ruang sidang, Dedy kini menggunakan posisinya untuk mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) Berau lebih peka terhadap tantangan guru. Ia menegaskan, Disdik tak bisa hanya menjadi pengatur kebijakan. Peran sebagai fasilitator yang berpihak kepada guru perlu diperkuat, terutama saat guru menghadapi situasi sulit di kelas.
“Mengajar itu tidak mudah. Disdik sebagai perwakilan pemerintah daerah harus bisa menjadi fasilitator ketika guru mengalami kesulitan dalam proses mengajar,” tegasnya.
Dedy percaya, jika guru mendapat dukungan penuh dan pendekatan yang digunakan lebih berpusat pada karakter anak, pendidikan di Berau akan melangkah lebih jauh. Sekolah akan menjadi ruang yang benar-benar aman dan menyenangkan bagi anak untuk tumbuh dan belajar. (Adv/DPRD Berau)