BENUANTA – Dalam dunia konstruksi, besii beton menjadi material utama dalam struktur pembangunan. Kekuatan, daya tahan, dan fleksibiltas yang ditawarkan menjadi elemen penting dalam berbagai aspek konstruksi. Besi beton juga dapat dikatakan sebagai rangka utama peyusun struktur bangunan, baik bangunan sederhana maupun bertingkat.
Umumnya, besi beton banyak digunakan dalam berbagai proyek pembangunan, seperti gedung bertingkat, jembatan, terowongan dan gedung industri. Besi beton sendiri memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir. Berikut akan dijelaskan perbedaan, kelebihan, dan aplikasinya dari kedua jenis besi beton tersebut. Simak artikel ini sampai selesai, ya.
Besi Beton dan Fungsinya dalam Konstruksi
Besi beton adalah bahan konstruksi yang berperan penting dalam memberikan kekuatan, daya tahan dan kestabilitas pada bangunan. Besi beton banyak dimanfaatkan untuk segala jenis konstruksi, seperti rumah, jalan raya, gedung bertingkat, jembatan, dan masih banyak lagi.
Beberapa fungsi besi beton dalam konstruksi adalah sebagai berikut:
- Tulangan struktural dalam beton
- Memperkuat fondasi bangunan
- Memperkuat struktur vertikal dan horizontal
- Menahan beban vertikal yang besar
- Menahan beban berat dan tekanan struktural
- Menahan beban material fasade lainnya seperti kaca, batu, atau logam
- Melindungi bangunan dari kerusakan atau kegagalan struktural
Adapun jenis-jenis besi beton yang terbagi menjadi dua, yaitu:
- Besi beton polos
digunakan untuk tulangan konstruksi skala kecil hingga besar, seperti jembatan, bangunan hunian, jalanan.
- Besi beton ulir
digunakan untuk mengikat batang-batang besi ulir sehingga membentuk rangka-rangka beton.
Keunggulan besi beton dibandingkan material lainnya, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Kuat dan tahan lama
- Tahan terhadap beban tekan, tarik, dan geser
- Fleksibel dan dapat diubah bentuknya sesuai kebutuhan desain struktur
- Dapat dilas dan ditempa sesuai dengan kebutuhan konstruksi
- Memiliki daya tahan terhadap korosi
Perbedaan Besi Beton Polos dan Ulir
Dari kedua jenis besi beton, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir memiliki perbedaan dalam bentuk, ketahanan, pemasangan dan kegunaan. Berikut penjelasan singkatnya di bawah ini:
- Dari segi bentuk
- Besi beton polos memiliki permukaan yang rata dan bundar memanjang.
- Besi beton ulir memiliki permukaan yang bercorak spiral dan bersirip melintang yang menyerupai sirip ikan.
- Dari segi ketahanan
- Besi beton ulir memiliki daya tahan yang lebih kuat daripada besi beton polos.
- Besi beton polos memiliki daya tekan yang lebih rendah, yakni hanya sekitar minimal 240 Mpa sedangkan besi beton ulir memiliki daya tahan yang lebih kuat, yakni memiliki daya tahan setidaknya 400 Mpa.
- Dari segi pemasangan
- Besi beton polos lebih mudah untuk ditekuk, dibentuk serta dipasang.
- Besi beton ulir relatif lebih sulit untuk dipasang dan ditekuk.
- Dari segi kegunaan
- Besi beton polos dapat digunakan sebagai tulangan utama dalam konstruksi.
- Besi beton ulir digunakan untuk memperkuat area tertentu yang memerlukan daya tahan yang lebih tinggi.
- Besi beton ulir lebih sering dipilih untuk pembangunan konstruksi dan infrastruktur yang membutuhkan daya tarik yang kuat.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton untuk Bangunan
Untuk menghitung kebutuhan besi beton, Anda dapat menghitung volume beton, menentukan persentase besi betaon dan menghitung berat besi beton. Adapun langkah-langkah menghitung kebutuhan besi beton, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Identifikasi elemen struktur yang membutuhkan besi beton, seperti balok, kolom, dan pelat lantai.
- Hitung volume beton yang dibutuhkan untuk masing-masing elemen struktur.
- Tentukan persentase besi beton yang dibutuhkan berdasarkan standar atau hasil analisis struktur.
- Hitung berat besi beton yang dibutuhkan.
- Tambahkan faktor keamanan dan toleransi.
Rumus untuk menghitung berat besi beton adalah:
Berat = Luas Penampang x Berat Jenis x Panjang
Dalam pemilihan besi beton perhatikan spesifikasi dan standar kualitas yang disyaratkan dalam proyek. Baja tulangan beton bisa dikatakan memenuhi kualitas SNI apabila mampu memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan BSN
Berikut cara mengetahui besi beton sudah SNI atau belum:
- Mengecek sertifikat besi beton
Besi beton yang telah sesuai dengan standar kualitas SNI pasti memiliki mill sheet certificate atau sertifikat yang dikeluarkan dari pabrikan besi beton tersebut. Sertifikat besi beton memuat beberapa informasi penting, seperti kandungan besi, merk, dan hasil uji. Apabila besi beton yang Anda beli memiliki sertifikat, hal ini sudah menjadi indikasi positif bahwa besi beton yang anda beli merupakan besi beton SNI.
- Mengecek marking besi beton
Cara selanjutnya untuk mengetahui besi beton SNI adalah dengan cara mengecek marking besi beton. Besi beton yang sesuai standar SNI akan memiliki marking atau label yang tertera pada badan besi beton. Marking pada besi beton SNI memuat beberapa hal, seperti merk besi, ukuran besi, cap sni, dan kelas baja. Pada marking atau label besi beton ini anda juga dapat memastikan kelas baja besi beton yang anda gunakan sesuai dengan permintaan.
- Mengecek aktual diameter besi beton
Menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), besi beton berkualitas memiliki toleransi yang masih masuk dalam batas kewajaran.
Demikianlah pembahasan tentang perbedaan, kelebihan, dan aplikasinya besi beton polos vs ulir untuk konstruksi pembangunan. Apabila saat ini Anda membutuhkan besi beton untuk konstruksi Anda, segera hubungi jual besi beton atau datang langsung untuk melakukan pembelian di Pusat Baja Beton.