BENUANTA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau Arman Nofriansyah mengkritik kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang dinilai belum maksimal dalam menangani persoalan sampah dan wajah kota.
Menurut Arman, hingga saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, termasuk relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga dari kawasan pemukiman. Apalagi sistem open dumping yang masih digunakan di TPA tersebut sudah dilarang oleh pemerintah pusat.
“Ini juga yang harus kita bahas dengan DLHK Berau” paparnya.
Namun, upaya pembahasan tersebut tak berjalan mulus. Arman menyebut DLHK Berau seringkali tak hadir dalam rapat dengar pendapat yang digelar DPRD, padahal sudah beberapa kali dipanggil untuk membahas masalah kebersihan kota.
“Tapi saat dipanggil, kepala dinasnya tidak pernah datang, lebih baik kami suruh pulang saja sekalian. Apa mau dibahas kalau tidak ada kepala dinasnya datang” jelasnya.
Ia menegaskan, jika DLHK menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran atau sumber daya manusia, hal itu semestinya bisa dibicarakan bersama. DPRD pun siap ikut mencarikan solusi, termasuk soal peralatan yang rusak.
“Makanya kami sering memanggil mereka. Masalah-masalah seperti ini yang ingin kami dengar. Jika mereka tak punya solusi, mungkin teman-teman di DPRD punya solusi agar wajah kota bersih” katanya.
Arman juga mengingatkan Kepala DLHK Berau agar fokus menjalankan tugas pokoknya. Ia menilai jabatan rangkap yang diemban kepala dinas bisa memengaruhi efektivitas kerja.
“Fokus saja pada pekerjaan utamanya sebagai Kepala DLHK” pungkasnya. (Adv/DPRD Berau)