BENUANTA – Keberadaan komunitas anak muda di Kabupaten Berau dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. Anggota DPRD Berau Oktavia mendorong Pemerintah Kabupaten Berau agar lebih serius melibatkan mereka sebagai mitra strategis, bukan sekadar penonton.
Menurutnya, pelibatan anak muda dalam pembangunan tidak selalu berbentuk program fisik atau struktural. Memberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi secara rutin dan terbuka pun sudah merupakan bentuk keterlibatan.
“Melibatkan ini konteksnya sangat luas. Kita beri ruang aspirasi secara rutin dan konsisten untuk mendengar apa kebutuhan mereka juga sudah termasuk sebagai keterlibatan” terang Oktavia.
Ia juga menyoroti komunitas pelajar dan mahasiswa yang tersebar di Berau. Kelompok ini, menurutnya, memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah, termasuk dalam konteks visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Target nasional itu ada Indonesia Emas 2045. Di tahun itu, anak-anak muda ini yang akan jadi pimpinan, jadi pemangku kebijakan. Karena itu sedari sekarang, kita harus melibatkan mereka” tambahnya.
Oktavia mengakui masih banyak anak muda yang tampak apatis terhadap isu daerah. Namun ia tak menyalahkan mereka. Menurutnya, sikap tersebut bisa jadi muncul karena pemerintah belum memberi ruang yang cukup.
“Mungkin mereka tidak berminat pada isu pembangunan infrastruktur. Karena mereka itu sangat luas segmentasinya. Ada yang punya ketertarikan dengan isu lingkungan, seni, budaya bahkan bisnis” sambungnya.
Ia berharap, ke depan pemerintah daerah bisa lebih aktif memfasilitasi partisipasi generasi muda dalam berbagai sektor, sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan begitu, anak muda tidak hanya menjadi sasaran program, tapi juga bagian dari perumusan dan pelaksanaan kebijakan. (Adv/DPRD Berau)
